Selain dari Gondola, bangunan kuno yang dijaga kelestariannya serta kebersihan dan keamanan yang disajikan dalam kunjungan wisata ke Venesia, ada hal lain yang cukup menarik untuk disimak, yakni bagaimana pemerintah Italia memberdayakan para pedagang kaki lima untuk berperan serta secara aktif dengan menjadi bagian utuh dari upaya pemerintah menarik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.
Pedagang Kaki Lima disini dimulai dari yang menjual pernak pernik beragam souvenir, aneka ragam baju kaus, buahan segar siap santap serta banyak lagi yang lainnya. Kalau melihat secara keseluruhan, mungkin jumlah Pedagang K5 ini jauh lebih banyak ketimbang yang berjualan lewat toko toko yang juga berjejeran disana.
Pedagang K5 Memiliki Daya Tarik Tersendiri
Para wisatawan terdiri dari wisatawan kelas atas dan wisatawan kelas menengah kebawah. Isi dompet yang berbeda menyebabkan selera mereka juga berbeda. Bagi yang merasa gengsi, tentu akan memilih masuk kerestoran untuk menikmati buahan segar ataupun berbelanja ketoko yang dilengkapi dengan air conditioner.
Bahkan dengan uang recehan dalam kantong bisa berbelanja buahan segar yang sudah terbungkus rapi dalam plastik dan diberikan sebuah kotak plastik, sehingga orang yang berbelanja satu Euro dapat menikmati makan buahan segar dan dingin sambil berjalan menikmati berbagai pemandangan.
Kalaupun calon pembeli tidak jadi membeli, baik karena harga yang belum cocok ataupun ukuran baju tidak pas, tak tampak perubahan wajah dari Penjualnya yang rata rata tampang pendatang.Â
Mereka tetap dengan ramah mengucapkan terima kasih. Dan kalau ada dari antara wisatawan yang membawa kebiasaan jelek dari kampung halamannya, yakni habis makan, bungkusannya dibuang begitu saja, maka Pedagang K5 ini segera mengumpulkan sampah tersebut dan membuangnya ditempat  sampah yang banyak tersedia di sana.Â
Selama seharian suntuk kami mengelilingi hampir setiap sudut Venesia tak tampak sepotong sampah ataupun kaleng bekas minuman yang dibuang disembarangan tempat.
Dengan mengikut sertakan para Pedagang K5 dibidang wisata, maka sudah jelas memberikan kesempatan bagi mereka untuk dapat mengubah nasib mereka. Tidak perlu ada SatPol PP yang memburu buru mereka, menangkap dan memporak porandakan dagangan mereka.Â
Masalah Pedagang K5 dengan sendirinya sudah tercarikan solusinya. Dan secara tidak langsung akan menekan tindak kriminal, seperti tukang copet yang biasanya sangat akrab dimana saja ada keramaian.Â
Tidak perlu Polisi yang mengawasi, arena para Pedagang K5 ini sangat memahami bahwa keamanan dan kenyamanan bagi para wisatawan adalah bagian dari perubahan nasib mereka. Karena itu, tanpa diminta, para Pedagang K5 ini sekaligus menjadi relawan yang ikut menjaga kebersihan, kenyamanan serta keamanan diwilayah dimana mereka menangguk rezeki.
Tjiptadinata Effendi