Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pentingnya Berkaca Diri, Lahir dan Batin

30 Maret 2018   18:41 Diperbarui: 30 Maret 2018   18:47 2132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lustrasi:https://depositphotos.com

"Bercermin diri" ,memiliki dua pengertian. Yakni bercermin secara phisik dan bercermin diri dalam pengertian melakukan introspeksi diri  atau refleksi diri. 

Secara phisik,setiap pagi,usai mandi dan bersih bersih,maka sebelum berangkat kekantor ,maka kita bercermin diri terlebih dulu. Ada yang hanya membutuhkan waktu 1 atau 2 menit,tapi ada juga ada memerlukan waktu relatif lebih lama ,guna mematut matut diri didepan cermin. Apakah rambut sudah rapi ,kancing baju sudah terpasang  atau kumis sudah dicukur rapi ? Kalau bagi wanita ,lebih banyak lagi waktu,yang diperlukan untuk bersolek diri,agar layak tampil didepan suami dan didepan orang banyak.

Mengapa Perlu Bercermin Diri?

Bila kita tampil rapi,walaupun mengenakan pakaian sederhana ,tapi setidaknya sudah menghadirkan rasa percaya diri bagi diri,untuk tampil di depan umum. Baik dalam perjalanan,maupun ketika sudah tiba ditempat kita bekerja. Sebaliknya,bilamana penampilan amburadul,maka efek negatifnya adalah terpuruknya rasa percaya diri kita. Selalu memilih tempat berdiri paling belakang . Bahkan imbasnya tidak hanya kepada diri pribadi kita,melainkan akan membias kepada istri. 

Orang akan menilai,bahwa istri sama sekali tidak memperhatikan suami,sehingga suami tampil kedepan umum ,dalam kondisi yang menyebabkan orang enggan berdiri didekatnya. 

Mungkin kita sendiri sudah pernah mengalaminya. Walaupun bukan tipe orang yang angkuh,tapi duduk bersebelahan atau berhadapan dengan sosok yang bau badannya tidak sedap dan berpakaian kumuh,secara sadar atau tidak ,telah menimbulkan penolakan dari dalam diri .Agar  kalau bisa mencari tempat lain,agar tidak harus melihat pemandangan yang tidak enak dipandang mata dan aroma yang membuat kita mual.

Bercermin Diri Secara Bathin

Sebagaimana kita perlu berhadapan dengan cermin,minimal sekali dalam sehari,untuk mematut diri,apakah penampilan kita sudah pantas,maka secara bathin juga tidak kurang pentingnya. Setidaknya sekali dalam sehari bercermin diri ,dalam keartian melakukan introspeksi diri.Apakah tindakan atau keputusan yang kita ambil,sudah sesuai dengan arah dan tujuan hidup kita ?  Kalau belum.bagaimana caranya,agar kita dapat memperbaikinya?

Sesungguhnya setiap orang ,adalah nahkoda bagi dirinya sendiri,yang sedang mengarungi samudra kehidupan,yang tidak kurang berbahayanya bila dibandingkan dengan perahu yang sedang berlayar di samudra lepas. Perlu kontrol diri agar jangan sampai menyimpang dari tujuan awal.

Ada begitu banyak kejadian yang dapat dijadikan pembelajaran diri,namun tidak urung,terkadang kita lupa diri, Melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan .Sebaliknya entah karena alasan apa, justru  kita  tidak melakukan ,apa yang seharusnya dijadikan prioritas  dalam mengambil sebuah keputusan.

Padahal, pengalaman yang sama, belum tentu menghasilkan kenyataan yang serupa. Salah satunya adalah dalam hal memberikan kepercayaan kepada orang lain.Apakah karyawan, sahabat ,maupun mungkin juga kerabat,bahkan orang orang terdekat dalam hidup kita. Sama sama memberikan kepercayaan kepada orang yang dipercayai,tapi hasilnya bisa jadi amat berbeda,satu dengan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun