Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anak-anak Memperlakukan Ibunya seperti Kami Memperlakukan Ibu Kami

22 Desember 2017   07:45 Diperbarui: 22 Desember 2017   08:59 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
keterangan foto: merayakan Hari Ibu di Gunung Fuji,beberapa tahun lalu,bersama putra kami dan keluarganya,(dokumentasi pribadi)

Terinspirasi Oleh Tulisan :"Hari Ibu Berbeda Disetiap Negara" (Zulfikar Akbar)

Tulisan yang sedang dalam Headline dan sekaligus Feature ,sangat menarik dan patut disimak. Ditulis dengan sangat piawai oleh seorang Jurnalis,yang juga adalah sahabat saya, Zulfikar Akbar. Yang merinci bahwa cara dan gaya dalam merayakan Hari Ibu  berbeda di setiap negara. 

Terinspirasi oleh tulisan ini,maka saya mencoba menuliskan,bahwa cara mengaplikasikan perayaan Hari Ibu juga berbeda pada setiap keluarga. Tanpa bermaksud mengedepankan diri dan keluarga sendiri, tulisan ini dimaksudkan hanyalah sebagai sebuah masukan. Bahwa perayaan Hari Ibu tidak hanya sekedar formalitas, melainkan sungguh sungguh diterapkan dalam kehidupan pribadi.

ibu dan anak bungsu ,rayakan Hari Ibu di Florida,4 tahun lalu/dokumentasi pribadi
ibu dan anak bungsu ,rayakan Hari Ibu di Florida,4 tahun lalu/dokumentasi pribadi
Salah satunya adalah mencari dan menyediakan waktu,betapapun sibuknya diri kita untuk sesekali melakukan perjalanan bersama ibu kita selama ia masih kuat untuk melakukan perjalananan. Karena bagi seorang ibu, ajakan dari seorang anak,sungguh merupakan sebuah kebahagiaan yang tidak ternilai. Memberikan bingkisan kado atau sejumlah uang, tentu saja sangat patut dijadikan tradisi pribadi. Akan tetapi sekali waktu mengajak ibu kita melakukan traveling bersama keluarga kita, jauh lebih bermakna daripada sekedar bingkisan dan sejumlah uang. Tentunya di sesuaikan dengan kemampuan ekonomi masing masing.

Keterangan foto: Diajak wisata kuliner oleh putra kedua kami,/dokumentasi pribadi
Keterangan foto: Diajak wisata kuliner oleh putra kedua kami,/dokumentasi pribadi
Dihadapan Ibu,Seorang Anak,Tetap Adalah Anak,Berapapun Usianya

Bagi yang sudah berkeluarga dan dikaruniai anak anak,pasti dapat merasakan,bahwa yang namanya anak,dalam hati kita ,tetap adalah seorang anak,walaupun ia sudah berkeluarga bahkan sudah memiliki anak cucu. Hal ini, berkali kali saya saksikan setiap kali di ajak oleh anak anak kami,untuk traveling bersama,selalu disambut dengan sangat gembira dan menjadikan hatinya berbunga bunga. Berulang kali mengatakan kepada saya "Kita bersyukur, anak anak kita ,walaupun mereka sangat sibuk,masih menyempatkan diri untuk mengajak kita ,traveling" 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Gaya dan cara diantara ketiganya juga berbeda,walaupun kedua putra kami dan putri kami terlahir dari wanita yang sama dan ayah yang sama,tapicara yang mereka tempuh dalam merayakan Hari Ibu,berbeda gaya dan ragamnya. Ada yang mengajak ibunya traveling bersama keluarganya dan ada yang setiap kami  pulang ke indonesia, setiap weekend diajak berwisata kuliner di Kelapa Gading. Berbeda gaya dan cara,tapi ketiganya, menunjukkan bahwa sesibuk apapun mereka dalam menekuni pekerjaan tetap memerlukan menyediakan waktu untuk ibu mereka,yakni istri saya.

Keterangan foto: bersama putri kami dan putrinya,di Hongkong/dokumentasi pribadi
Keterangan foto: bersama putri kami dan putrinya,di Hongkong/dokumentasi pribadi
Apa Yang Dulu Kami Lakukan Terhadap Orang Tua Kami,Kini Kami Temui Dalam Diri Anak Anak Kami

Dulu sewaktu orang tua saya dan orang tua istri saya masih hidup,kami menerapkan hal yang sama,yakni sekalipun pada waktu itu sangat sibukdalam mengelola bisnis sebagai Eksportir, tapi hampir setiap bulan,pasti kami menyempatkan diri untuk,secara bergantian mengajak orang tua kami traveling keluar kota,walaupun dengan menggunakan kendaraan bekas pada waktu itu. Bahkan terkadang ibu saya dan ibu mertua diajak traveling bersama dalam satu kendaraan. Walaupun hanya sebatas traveling ke Bukittinggi, Danau Singkarak dan Pekanbaru ,sesuai kemampuan kami pada waktu itu.Momentum yang sangat berkesan dan menjadi kenangan indah sepanjang hayat.

Di salah satu sudut Harayuku -Tokyo,diajak oleh putra kami,/dokumentasi pribadi
Di salah satu sudut Harayuku -Tokyo,diajak oleh putra kami,/dokumentasi pribadi
Ternyata,apa yang dulu kami lakukan terhadap ibu kami, telah menjadi contoh teladan bagi anak-anak kami dan mereka menerapkan dalam hidupnya. Malahan mengajak ibunya dan tentu juga saya, terbang ke Tokyo dan ke Florida serta memanjakan kami dengan mengajak kami makan direstoran  yang aduhai. Hal ini melambungkan rasa syukur kami kehadirat Tuhan,betapa kami dapat menikmati hari hari tua kami dalam jalinan kasih sayang anak anak kami.Mereka sudah menjadi orang tua dan bahkan akan segera menjadi kakek dari cucunya,tapi bagi kami ,mereka adalah tetap anak anak kami 

Selamat merayakan Hari Ibu!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun