Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Sahabat Bisnis Paling Rentan Terputus?

14 Agustus 2017   19:09 Diperbarui: 15 Agustus 2017   05:55 1139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagi yang sudah pernah mencoba berkongsi dagang, pasti sudah merasakan suka dan dukanya. Ada banyak pernak pernik dalam urusan dagang.Yang terkadang memerlukan ketegasan  dalam pengambilan sebuah keputusan, terutama yang berskala besar,menurut ukuran bisinis yang dikelola. Oleh karena itu ,cara dan jalan yang paling baik ,adalah memiliki usaha sendiri,sehingga sebagai owner, decision maker ada ditangan kita Bila tidak memungkinkan,maka jalan lain adalah merekrut mitra dagang dari antara teman teman baik kita,, sebagai persero pasif.. Atau dalam kata lain, teman atau sahabat kita,hanya sebagai penyetor modal  saja dan kemudian mendapatkan pembagian keuntungan di tahun buku.

Kesulitan yang Akan Dihadapi Bila Kongsi Dagang Ikut Berperan Aktif

Pada awalnya tentu merupakan sebuah langkah maju,bila dalam sebuah perusahaan ada beberapa orang yang terlibat secara langsung. Apalagi kalau berpedoman, dua atau tiga pemikiran adalah jauh lebih baik dari pada dipikirkan oleh satu orang saja. Secara teori memang bagus,tapi di dalam prakteknya akan terjadi tumpang tindih keputusan.

Atau disisi lain,tidak dapat mengambil sebuah keputusan.,karena harus berunding terlebih dulu.Sedangkan di dalam bidang bisnis, pepatah kuno ,masih tetap uptodate untuk diberlakukan ,yakni :" Time is money" Waktu adalah uang. Dan pebisnis, paling tidak suka mendengarkan kalimat :" Akan kami rundingkan terlebih dulu"  atau " nanti akan saya jawab". Sekali dua kali mendapatkan jawaban yang mengambang,maka  perushaan yang akan berbisnis dengan kita, akan tidak lagi menaruh respect kepada kita. Dan begitu ada tawaran lainnya, maka kita akan ditinggalkan.

Kongsi  Tempat Usaha

Kongsi bisa jadi dalam bentuk,kita keluar modal, teman menyediakan tempat. Misalnya buka restoran atau mini market.  Berkat kerja keras ,usaha maju dan bisa berbagi keuntungan dengan teman yang memimjamkan tempat.


Namun ditahun kedua dan ketiga,ketika  restoran atau minimarket semakin maju,maka hampir bisa dipastikan,, teman baik yang sebelumnya sudah dianggap keluarga,berubah pikiran..Yakni ingin mendirikan restoran atau mini market milik sendiiri,Maka dengan mencari berbagai alasan ,akhirnya kita disuruh pindah dan ditempat yang biasa kita gunakan, dalam waktu singkat sudah diresmikan restoran atau minimarket,milik teman baik kita. Akibatnya hubungan persahabatan terputus dan kita harus mengawali lagi dari nol,untuk mencari tempat berjualan.

Business is business

Kedengarannya kalimat diatas sangat kasar ,Namun kenyataanya memang harus begitu, Dalam berbisnis maka yang dijadikan patokan adalah bisnis, .Makanya harus arif memisahkan antara urusan persahabatan dengan urusan bisnis ,agar dibelakang hari ,jangan sampai  terjadi kita kehilangan dua sekaligus, yakni kehilangan uang dan juga kehilangan sahabat."Look before you leap" kata pribahasa dalam bahasa Inggeris, artinya," Hati hati sebelum melompat". Jangan sampai sudah jatuh baru kita sadar diri

Tjiptadinata Effendi

catatan penulis: ditulis berdasarkan pengalaman pribadi dan  pengalaman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun