Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Setiap Orang Berpotensi Terjerumus Post Power Syndrome

12 Agustus 2017   08:06 Diperbarui: 12 Agustus 2017   09:36 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pensiun dari pekerjaan bukan berarti pensiun dari kehidupan sosial/dokumentasi pribadi

Rasa kekecewaan terhadap orang orang disekitar, karena merasa tidak lagi dihormati dan disanjung . Kalau selama ini tidak pernah terpikirkan bahwa suatu waktu ia akan "turun" dari kursi kebesarannya,maka memasuki ,masa masa pensiun,menjadi sesuatu yang amat menakutkan bagi dirinya.
Kegalauan dan kegelisahan hati ,serta rasa khawatir berlebihan menghadapi masa masa yang berada diluar zona keamanan dan kenyamanannya,dapat mendistorsi jiwa seseorang yang tidak mempersiapkan diri sedari awal. Sebenarnya terlepas dari siapapun adanya diri kita, adalah wajar ,ada rasa kekuatiran ,menghadapi masa masa pensiun. Karena pensiun,bukan hanya pemasukan uang tidak lagi berjalan seperti biasa,tetapi pensiun juga berarti,ia tidak lagi memiliki "kekuasaan" untuk "memerintah" orang lain..

Langkah langkah  untuk mencegah terjadinya post power syndrome:

Mempersiapkan diri sedini mungkin.dengan menanamkan di dalam hati bahwa tidak ada manusia yang bisa hidup selamanya. Bahwa suatu waktu, suka ataupun tidak, kedudukan kita akan digantikan oleh orang lain. Tanamkanlah pada diri kita ,bahwa pensiun adalah sesuatu yang wajar yang merupakan proses alami. Yang tidak dapat dihindarkan oleh siapapun.

Dengan jalan menerima bahwa hal tersebut adalah suatu kenyataan hidup,maka hati kita menjadi tenang.Jauh dari kerisauan memikirkan masa pensiun. mempersiapkan tabungan sebaik-baiknya/rencana investasi jangka panjang dengan resiko yang seminim mungkin.

Sehingga kelak bila waktunya memasuki masa pensiun, maka kita dengan berbesar hati dan percaya diri,berani melenggang masuk kegelangang arena pensiunan.Hal ini akan mengatur dan mengarahkan langkah langkah kita ,sehingga kita mampu melengkapi motto : "Muda berkarya.tua berguna".
Tulisan ini memang bukan hasil kajian ilmiah,melainkan semata mata merupakan pengalaman empiris dari saya pribadi. Karena kami sudah mempersiapkan segala sesuatu secara maksimal.maka tidak merasa gamang ketika menginjakkan kaki dimasa pensiun. 

Walaupun jauh dari sebutan kaya,tapi kami sungguh bersyukur kepada Tuhan,diusia memasukki tiga perempat abad,masih tetap bisa berkarya dibidang sosial. Antara lain,hingga saat ini saya masih dipercaya menjadi Ketua Asosiasi Reiki Seluruh Indonesia dan Ketua Yayasan Waskita Reiki.

Saya pensiun sebagai Pengusaha /Eksportir,tapi tetap aktif di berbagai bidang sosial.
Semoga tulisan kecil ini ada manfaatnya.Ditulis bukan untuk pamer pencapaian,melainkan menjadi bagian dari mengaplikasikan hidup berbagi lewat tulisan

Tjiptadinata Effendi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun