Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pohonnya Baik, Bisa Jadi Buahnya Busuk

21 April 2017   07:33 Diperbarui: 21 April 2017   16:00 1721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Pohonnya Baik, Buahnya Bisa Saja Buahnya Busuk

Pada umumnya,dari sebatang pohon yang  baik,kita dapat berharap akan memetik buah buah yang ranum dan baik. Tapi perjalanan hidup tidak dapat diukur dengan ilmu matematika ,betapapun tingginya ilmu yang dimiliki. Karena hidup itu memiliki ruang gerak dan hidupnya tersendiri,yang penuh misteri. Misteri yang tidak jarang ,bahkan tidak terjangkau oleh nalar dan kemampuan tehnologi manusia. Ada begitu banyak misteri hidup yang hingga kini ,belum dapat dipahami manusia secara utuh.

Contoh sederhana

Orang yang rajin menunaikan ibadah sesuai dengan imannya,mampu berinteraksi dengan para tetangga secara santun,penuh belas kasih dan jujur,tapi koq hidupnya morat marit? Sebaliknya ,ada orang yang mungkin hanya sekali setahun merayakan Natal atau sekali setahun merayakan Idul Fitri atau sekali setahun merayakan Hari Nyepi, selain itu tidak pernah menyentuh Gereja,Masjid dan Wihara,tapi koq hidupnya enak banget ?

Logika mana yang mampu menjelaskannya.Bahkan semakin dipikirkan,bisa saja semakin mengaburkan keyakinan diri kita kepada Sang Mahapencipta. Karena merasa orang yang hidup semau gue,hidupnya "diberkati " oleh Tuhan,sementara yang tunggang tunggik berdoa,siang malam,nasibnya tidak kunjung berubah?

Saya pernah mengalami dan merasakan tahun tahun penuh derita dan kegamangan dalam menapaki jalan hidup.Syukurlah tidak sampai tersesat.

Mengapa tiba tiba saya menuliskan artikel yang kental berbau misteri hidup ini? Karena pagi ini saya dapatkan kabar,bahwa sahabat baik saya,sejak masih muda, kini terbaring sekarat dirumah sakit,karena bathinnya sangat terpukul,akibat ditipu oleh ponakan yang amat disayanginya.

"Om, kan sahabat baiknya papa. Om tahu persis gimana papa mengasihi,bukan hanya kami anak anaknya,tapi semua ponakan dibimbing dan dibiayai sekolahnya hingga selesai. Ayah dari ponakannya,juga adalah orang baik dan jujur. .Mengapa anaknya bisa begitu tega menipu papa saya? Mengapa papa saya harus menderita lahir bathin seperti ini?" tulis putrinya lewat What's App ke Hp saya.

Pertanyaannya hanya satu kata:" mengapa?".tapi walaupun kata orang,dalam usia yang hampir mencapai tiga  perempat abad ini,menurut orang banyak,saya sudah banyak makan asam manis ,asin ,pahitnya kehidupan ,sungguh saya tidak dapat memberikan jawaban yang tepat.

Pohon Baik,Bisa jadi Buahnya Busuk

Saya hanya dapat memberikan jawaban yang mengambang :" Gita, pohon baik,belum tentu berbuah baik ,Bisa jadi buahnya busuk dimakan ulat. Kalau usaha pendekatan dan semuanya sudah tidak mampu menyadarkan ponakannya.maka jalan satu satunya adalah doa.Karena doa dapat mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin"

Hanya jawaban ,yang bergaya kotbah pendeta ini saja,yang dapat saya berikan,kendati hati saya ikut sangat perih memikirkan kondisi sahabat baik saya sejak kami masih sangat muda.

Segala kemampuan berbicara dan memotivasi orang yang selama ini melekat pada diri saya,serasa tiba tiba membeku dan tidak mampu saya utarakan,untuk menghibur anak sahabat baik saya.

Pepatah Cina Kuno

Saya jadi ingat pepatah Cina kuno,yang terkesan sangat kejam. Kalau mengenai masalah uang,maka :" Percaya pada anak,buta mata sebelah, Percaya pada orang lain,maka buta mata keduanya".Sejak dulu saya tidak suka akan frasa ini,yang terasa sangat kejam,tapi saya sudah mengalaminya. Lantaran percaya sama sahabat  baik,maka saya berkali kali ditipu. Kepercayaan yang berlebihan terhadap seseorang,dapat menjadi pemicu, orang tergoda untuk melakukan kejahatan.Karena kejahatan terjadi,bukanlah lantaran adanya niat,tapi didukung oleh peluang yang diberikan kepadanya.

Karena itu, memberikan kepercayaan penuh itu sangat baik,tetapi perlu adanya:

  • pengontrolan diri
  • memberikan kepercayaan tanpa batas,justru dapat menjerumuskan orang yang dipercayai
  • jadi bilamana kita ditipu orang,bisa jadi penyebabnya adalah justru diri kita sendiri
  • mengontrol,tidak hanya menyelamatkan keuangan kita,tapi melindungi orang lain,agar tidak tergoda 
  • selama ini,mungkin kita hanya tahu mengutuki orang yang telah menipu kita
  • padahal kita ikut andil dalam menjerumuskannya kedalam tindak kejahatan

Syukur anak anak kami ,tidak tersentuh,oleh kutukan dari frasa Cina kuno ini. .Malahan putra dan putri kami ,ketiga tiganya sangat memanjakan kami. Belum pernah sekali juga kami meminta,baik langsung maupun dengan cara lainnya. namun setiap bulan,transfer masuk terus kerekening kami berdua.

Renungan

Mungkin ada manfaatnya bagi kita semua ,untuk memahami,bahwa dalam kehidupan ini,teramat banyak misteri hidup yang tidak terjangkau ,apalagi dicernakan secara logika.Pohon baik,biasanya akan berbuah baik,tapi bisa jadi ada juga pohon yang  baik,buahnya busuk,karena dimakan ulat. Seperti yang kini dialami oleh sahabat baik saya.

Wollongong, 21 April,2017

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun