Hanya jawaban ,yang bergaya kotbah pendeta ini saja,yang dapat saya berikan,kendati hati saya ikut sangat perih memikirkan kondisi sahabat baik saya sejak kami masih sangat muda.
Segala kemampuan berbicara dan memotivasi orang yang selama ini melekat pada diri saya,serasa tiba tiba membeku dan tidak mampu saya utarakan,untuk menghibur anak sahabat baik saya.
Pepatah Cina Kuno
Saya jadi ingat pepatah Cina kuno,yang terkesan sangat kejam. Kalau mengenai masalah uang,maka :" Percaya pada anak,buta mata sebelah, Percaya pada orang lain,maka buta mata keduanya".Sejak dulu saya tidak suka akan frasa ini,yang terasa sangat kejam,tapi saya sudah mengalaminya. Lantaran percaya sama sahabat  baik,maka saya berkali kali ditipu. Kepercayaan yang berlebihan terhadap seseorang,dapat menjadi pemicu, orang tergoda untuk melakukan kejahatan.Karena kejahatan terjadi,bukanlah lantaran adanya niat,tapi didukung oleh peluang yang diberikan kepadanya.
Karena itu, memberikan kepercayaan penuh itu sangat baik,tetapi perlu adanya:
- pengontrolan diri
- memberikan kepercayaan tanpa batas,justru dapat menjerumuskan orang yang dipercayai
- jadi bilamana kita ditipu orang,bisa jadi penyebabnya adalah justru diri kita sendiri
- mengontrol,tidak hanya menyelamatkan keuangan kita,tapi melindungi orang lain,agar tidak tergodaÂ
- selama ini,mungkin kita hanya tahu mengutuki orang yang telah menipu kita
- padahal kita ikut andil dalam menjerumuskannya kedalam tindak kejahatan
Syukur anak anak kami ,tidak tersentuh,oleh kutukan dari frasa Cina kuno ini. .Malahan putra dan putri kami ,ketiga tiganya sangat memanjakan kami. Belum pernah sekali juga kami meminta,baik langsung maupun dengan cara lainnya. namun setiap bulan,transfer masuk terus kerekening kami berdua.
Renungan
Mungkin ada manfaatnya bagi kita semua ,untuk memahami,bahwa dalam kehidupan ini,teramat banyak misteri hidup yang tidak terjangkau ,apalagi dicernakan secara logika.Pohon baik,biasanya akan berbuah baik,tapi bisa jadi ada juga pohon yang  baik,buahnya busuk,karena dimakan ulat. Seperti yang kini dialami oleh sahabat baik saya.
Wollongong, 21 April,2017
Tjiptadinata Effendi