Pilih Cabai Kering yang masih utuh. Karena kalau yang sudah jadi bubuk cabai,kita tidak bisa lagi memprediksi,cabai apa sih yang digiling? Cabai rawit atau mungkin juga  cabai yang sudah berjamur.Karena tidak akan tampak  kasat mata,bila sudah menjadi bubuk cabai
Cabai kering ini, sebelum dimasak,di siram air mendidih dan tunggu, selama satu atau dua menit. Lalu ditiriskan.Cabai mulai tampak :"hidup" kembali,walaupun tentu saja tidak mungkin seperti cabai segar.
Untuk dapat menyamakan rasanya ,agar tidak beda jauh dari cabai segar, ketika dimasak, tambahkan irisan tomat dan irisan bawang putih  Diblender atau ditumbuk,sesuai selera.Nah,mudah kan? Sekaligus bisa berhemat.
Mengapa dikatakan Berhemat?
Karena kalau biasa menggunakan 10 butir cabai segar,berarti sudah 1 ons. Dengan harga cabai Rp.100.000.--maka untuk 10 butir Cabai segar,kita harus mengeluarkan dana Rp.10.000 . Tapi dengan menggunakan cabai kering, sekitar 50 butir cabai kering, beratnya sama dengan 10 butir cabai segar. Kurang lebih begitu, nah, silakan hitung sendiri,seberapa hematnya menggunakan cabai kering yang masih utuh atau belum digiling, bila dibandingkan dengan menggunakan cabai segar. Dengan catatan,tentu saja rasanya tidak persis sama dengan cabai segar.Tapi dengan jalan disiasati ,seperti diuraikan diatas,maka rasanya mendekati 90 persen sama.
Hal ini sudah kami prakttkkan selama bertahun tahun,sewaktu masih di Indonesia. Kalau di Australia, cabai kering sudah dijadikan bubuk.jadi penggunaaannnya sangat terbatas,misalnya untuk masak telur dadar balado .Untuk masakan lainnya,rasanya kurang pas.
Semoga ada manfaatnya,menghadapi harga cabai yang melangit .
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI