Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Resep Sederhana Bikin Hidup Semakin Hidup

29 April 2016   13:40 Diperbarui: 29 April 2016   13:55 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto: shutterstock

Resep Sederhana  Bikin Hidup Lebih Hidup

Hidup cuma satu kali saja. Sayang sekali kalau yang sekali ini diisi dengan hal hal yang meredupkan sinar kehidupan itu sendiri,bahkan tidak sedikit orang meracuni dirinya sendiri ,secara tanpa sadar. Padahal kalau kelak menyesal, sudah tidak ada lagi kesempatan yang kedua.  Maka prinsip awal yang seharusnya menjadi dasar dari falsafah hidup kita adalah :” Hidup hanya sekali, maka jadikanlah hidup itu semakin hidup”

Bagi keluarga yang hidupnya sudah mapan, gampanglah untuk membuat hidup lebih hidup. Tiap liburan bawa istri dan anak anak melancong keluar negeri. Bisa dengan pesawat dan bilamana sudah bosan ,dapat diganti dengan berpesiar,memanfaatkan cruise atau kapal pesiar. Mengisi hidup dengan berpesiar menengok beragam keindahan dan keunikan dunia, adalah salah satu jalan untuk membuat hidup semakin hidup.

Kondisi Berbeda

Namun  kondisi hidup setiap orang berbeda,satu dengan lainnya.Bahkan orang yang terlahir dari satu ayah dan satu ibu, kelak setelah dewasa, bisa jadi garis telapak tangan mereka menghantarkan mereka kesituasi yang berbeda. Bahkan bertolak belakang. Misalnya ,ada pengusaha sukses,namun adik kandungnya  hanyalah pekerja kasar di perusahaan orang lain.  Disinilah peran dari sikap mental akan menjadi faktor penentu, sejauh mana kita dapat mengatur, agar hidup semakin hidup.Kendati misalnya hidup yang dijalani, berbeda total dengan orang lain.

Mulai Dari Keluarga

Bila mau mengubah dunia,maka mulailah dengan mengubah diri sendir dan keluarga kita.Tanpa hal ini,maka cita cita,hanya akan jadi angan angan ,yang begitu tertiup angin ,akan buyar tanpa bekas. Pertama : Mainkanlah peran sesuai dengan  Peranan kita.

Peran Sebagai Kepala Rumah Tangga

Bila kita kepala keluarga ,maka jadilah pemimpin yang baik bagi keluarga.Bukan dengan berkotbah, tapi dengan  contoh teladan. Sebagai kepala keluarga, maka tanggung jawab keselamatan keluarga ada dipundak kita Begitu juga  kelangsungan hidup setiap anggota keluarga adalah juga tanggung jawab kita.. Namun disisi lain, perlu dipahami,bahwa kendati dipundak kita sebagai kepala keluarga terletak tanggung jawab yang berat, bukanlah berarti kita boss dalam rumah tangga.

Sebagai kepala keluarga ,ciptakanlah suasana aman,nyaman dan damai dalam kehidupan berumah tangga.Sehingga bagi setiap anggota keluarga ,rumah sebagai :”home sweet home” sungguh sungguh merupakan sebuah realita.Bukan hanya sekedar semboyan pajangan yang enak didengar, namun tidak pernah terwujud.

Peran Sebagai Istri dan Ibu

Bila kita adalah seorang istri dan ibu anak anak.maka sejak dari awal sudah memahami bahwa tugas kita adalah mengurus rumah tangga. Mempersiapkan segala sesuatu untuk suami dan anak anak. Memahami bahwa sebagai seorang wanita yang sudah beristri, kita bukan lagi wanita yang bebas ber ha haa hi hi dengan laki laki lain. Baik di dunia nyata, maupun di dunia maya. Menjaga kehormatan sebagai wanita ,bukan hanya dari pelecehan seksual,tapi juga menjaga kehormatan , agar tidak menciptakan image dimata orang bahwa kita adalah wanita yang gampangan.

Menjaga martabat suami dan keluarga dengan menahan diri, untuk tidak ikut memberikan komentar dalam guyonan jorok, yang menjurus kepada hal hal seksual . Jangan pernah ikut terlibat dalam lawakan kumuh, yang dibalut :”ilmu kesehatan” atau “ilmu anatomi”

Tahu diri dan batas ,bahwa sebagai wanita, sekali sudah membentuk image negative  di dalam pikiran orang banyak, kendati secara phisik tidak melakukan hal hal yang tercelal namun keharmonisan keluarga sudah tercemar.walaupun mungkin saja suami dan anak anak ,belum mengetahui prilaku tak terpuji ini. Jangan  lupakan bahwa popularitas diri. Prestige  atau apapun namanya.bila dibandingkan dengan harkat diri  sebagai wanita, tidak berarti apapun lagi.

Tulisan ini bukan menggurui, hanya ingin berbagi kisah kisah hidup ,yang sudah terjadi selama lebih dari setengah abad di dunia ini Sesuai dengan motto :” Life is to share” .Hidup adalah untuk berbagi,walaupun hanya sebatas sebuah tulisan kecil dan sederhana

Tjiptadinata Effendi /29 April,2016

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun