Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa di Australia Tidak Ada Tawuran Pelajar?

26 April 2016   07:37 Diperbarui: 26 April 2016   07:47 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Mengapa di Australia Tidak Pernah Ada Tawuran Antar Pelajar?

Tawuran di Indonesia sudah berlangsung sejak lama dan dari tahun ketahun masih terus berlanjut hingga kini.Bagi yang tinggal di Jakarta dan kota kota besar lainnya, pasti pernah menyaksikan dengan mata kepala sendiri.Bahkan mungkin sudah merasakan akibat dari tawuran ini. Bagi kerugian karena terluka akibat batu nyasar ,maupun kaca mobil pecah atau kendaraan penyok, tertimpuk batu.

Sekedar contoh:

Dijalan raya Suryopranoto dibilangan Harmoni, ditengah hari selepas anak anak SMP pulang sekolah ,terjadi tawuran.Saling timpuk dengan batu atau benda apa saja yang dapat dilemparkan. Akibatnya seorang wanita yang sedang mengendong bayinya, terpaksa harus melarikan bayinya yang berdarah darah kerumah sakit.  Sementara ada mobil yang pecah kaca depan dan beberapa badan mobil yang penyok.

Tampak ada 3 orang Polisi disana,yang berusaha mencegah mereka,namun tidak digubris.Sehingga seorang anggota Brimob harus melepaskan beberapa tembakan ke udara, baru anak anak ini berlarian dan bubar. Hal ini terjadi hanya beberapa langkah di depan mata saya,ketika kebetulan lagi hendak menyebrang ,untuk mengambil kendaraan

Kepada siapa korban tawuran ini dapat minta ganti rugi?

Kepada siapa wanita muda yang kepala anaknya terluka terkena lemparan batu ini bisa minta pertanggungan jawab? Kepada siapa pula pengemudi kendaraan ,yang kacanya pecah dan mobilnya penyok,dapat menuntut kerugian?

Tak ada seorangpun yang dapat menjawab, Hanya keesokkan harinya berita tawuran ini jadi Headline berita, Muncullah berbagai opini dan saling menyalahkan.Ada yang menulis :
 Pihak Rumah Sekolah Harus bertanggung jawab

Guru tidak mendidik anak anak

Orang tua tidak perhatian pada anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun