"Beasiswa jangan hanya untuk studi fiqih. Anak-anak muda LDII juga harus belajar teknologi pangan, energi, dan sains. Arab Saudi saja sudah maju, mengapa kita tidak meniru?" kata Dahnil.
Ia menilai LDII memiliki posisi unik dalam lanskap ormas Islam. Jika Muhammadiyah dan NU berperan sejak sebelum kemerdekaan, maka LDII disebut sebagai ormas yang mengoperasionalkan nilai keislaman dalam praktik kebangsaan modern.
"Kalau ada ormas Islam yang otentik Indonesia, itu LDII. Ia lahir dari proses politik Indonesia," ujar Dahnil.
Tantangan Digital dan Peran Generasi Muda
Lebih jauh, Dahnil menekankan pentingnya generasi muda LDII memanfaatkan media sosial sebagai alat dakwah yang cerdas dan adaptif.
"Saya senang LDII agresif memberi anak muda ruang berekspresi di sosmed. Ini cara cerdas agar dakwah Islam tetap relevan dengan zaman," tutupnya.(Tj)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI