b. Orang-orang yang terlalu cerdas dibandingkan dengan kelompok yang mereka pimpin dapat membatasi keefektivan kepemimpinan mereka.
c. Ketika tingkat IQ melebihi 120, keefektivan kepemimpinan turun.
d. Para pemimpin itu mungkin mengalami keterbatasan karena mereka:
 (a) menyajikan "solusi-solusi yang lebih canggih terhadap masalah dan mungkin jauh sulit untuk dipahami" (Simonton, 1985:536);Â
(b) memakai cara yang rumit untuk komunikasi lisan dan kecanggihan ekspresif (menggunakan perasaan) yang juga dapat merongrong pengaruh mereka" (Simonton, 1985: 536); danÂ
(c) mereka tampak terlalu "menggunakan otak" sehingga menjadikan mereka kurang cocok untuk kelompok yang mereka pimpin (bandingkan dengan Hogg, 2001).
Bagian (c) itu penting untuk ditekankan karena para pemimpin sebaiknya cocok untuk kelompok yang sedang mereka pimpin. Jika mereka terlalu cerdas, mereka secara pergaulan dapat terlihat tersendiri atau terlalu terpisah dari kelompok yang sedang mereka pimpin.
Catatan: dalam hal ini, kita sedang membahas peringkat-peringkat kepemimpinan menurut persepsi, atau tidak objektif.
B. Pentingnya pemilihan kata yang tepat untuk komunikasi
Di bukunya yang berjudul Words that Work, Dr Frank Luntz menulis,"Bukan apa yang anda katakan melainkan apa yang orang lain dengar."