Mohon tunggu...
Efendi
Efendi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hiking

Hobby hiking, baca buku, menulis, mendengarkan musik tradisionil Kecapi, Suling Sunda, pop, klasik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menembus Bawah Sadar

21 April 2021   05:39 Diperbarui: 21 April 2021   05:55 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa tahun yang lalu ada seorang pengusaha yang jarang sakit, tiba-tiba jatuh sakit keras dan harus menjalani operasi Bypass jantung di National Heart Centre, Singapore General Hospital. Ada 4 penyempitan di pembuluh darah jantungnya dengan sumbatan 70- 90 %. Mundur berarti maut, maju sama dengan  bahaya + harapan. 

Telepon internasional pun berdatangan masuk ke HP-nya menyampaikan rasa simpati dan dukungan moril dari mertua, isteri, anak, saudara dan bahkan keponakan di Jerman, Fung juga Dirut Jasamatara, Bapak Dr. Tan Ardi Haryono. Ia sangat terharu dan berterimasih kepada mereka dan menjadi berbesar hati. 

Namun saat kereta dorong membawanya menyusuri lorong menuju Ruang Operasi, dia teringat Surat Perjanjian dengan Singapore General Hospital bahwa Bypass Surgery adalah 95% sukses + 5 % gagal, stroke atau mati dan juga ingat email yang tidak jadi dikirim karena bersedih hati. 

Email itu diawali dengan Fung yang baik, jika engkau membaca email ini, mungkin saya sudah tidak ada lagi di dunia ini........... Rasa takut mati menyergap dirinya, dan lorong yang terang benderang terasa gelap gulita. Ia pun mulai berdoa. Dan alangkah terkejutnya dia, mendadak semua ritual yang telah dia lakukan banyak tahun terlupakan yang dia ingat hanya lagu-lagu rohani yang dia pelajari waktu kanak-kanak, "Percaya Saja" dan "Dalam Nama Yesus Ada Kemenangan". 

Lagu dalah doa yang dinyanyikan dan lagu-lagu itu menghantarnya ke "Istirahat Dengan Tenang" juga karena obat bius mulai bereaksi. Operasi berlangsung selama hampir 6 jam dan SUKSES. Lewat 18 jam kemudian dia tersadar ada di Ruang ICCU (Intensive Cardiac-Care Unit) dengan selang di mulut dan banyak selang lainnya berseliweran di sekujur tubuhnya. Lagu rohani itu telah membuatnya tabah berpapasan dengan maut.Tuhan terimakasih, Engkau telah memberi kehidupan yang kedua.

Dalam cerita silat Thian long Pat Poh atau Pendekar Negeri Tayli karya penulis legendaris Jin Yong dikisahkan ada dua perguruan silat Hong Lay Pay dan Jing Sia Pay yang saling bermusuhan. 

Para jago silat dari kedua belah pihak berguguran menjadi korban karena ilmu silat kedua perguruan berimbang dan mempunyai keistimewaan masing-masing. Perguruan Silat Hong Lay Pay mengirim salah seorang muridnya, Cu Po Kun, menyelundup untuk mencuri belajar ilmu silat Jing Sia Pay. 

Dalam perkelahian sehari-hari dia dengan cermat selalu menggunakan ilmu silat Jing Sia Pay. Namun suatu ketika dia terlibat dalam pertempuran hidup dan mati dan dia mengeluarkan jurus andalan yang sudah mendarah daging dari Perguruan Silat Hong Lay Pay untuk menyelamatkan diri. Dan terbongkarlah rahasianya sebagai mata-mata.

Kata orang bijak masa kanak-kanak adalah masa keemasan untuk menanamkan hal yang baik atau buruk. Dan tidak perlu diragukan lagi akan menembus bawah sadar.

Efendi 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun