Mohon tunggu...
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widarmanto Mohon Tunggu... Guru - Penulis dan praktisi pendidikan

Lahir di Ngawi, 18 April 1969. Pendidikan terakhir S2 di bidang Bahasa dan Sastra Indonesia. Menulis dalam genre puisi, cerpen, artikel/esai/opini. Beberapa bukunya telah terbit. Buku puisinya "Percakapan Tan dan Riwayat Kuldi Para Pemuja Sajak" menjadi salah satu buku terbaik tk. nasional versi Hari Puisi Indonesia tahun 2016. Tinggal di Ngawi dan bisa dihubungi melalui email: cahyont@yahoo.co.id, WA 085643653271. No.Rek BCA Cabang Ngawi 7790121109, a.n.Tjahjono Widarmanto

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Itu Puisi?

24 September 2020   21:31 Diperbarui: 24 September 2020   21:43 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

                                    (1999)

Puisi di atas mengungkapkan hal yang berbeda dengan puisi sebelumnya. Hidayat Raharja mengungkapkan gejolak yang ada dalam hatinya berkaitan dengan kerusuhan Mei 1999 di Jakarta. Gejolak tersebut tak hanya berupa ungkapan perasaan, tetapi juga pemikirannya.

Persentuhan penyair dengan peristiwa-peritiwa pada dunia besar ternyata bisa membangkitkan suatu rasa empati dan simpati, bahkan kritis terhadap kejadian itu. Ungkapan simpati, empati dan kritis bisa dijalin menjadi kekuatan baris dan bait yang indah. Dengan baris dan bait yang relatif pendek, padat, konsentratif, aksentuatif, imajinatif, dan sublimatif.

Hudson memandang puisi sebagai salah satu cabang seni yang menggunakan kata-kata sebagai medium penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, seperti halnya lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan gagasan. Dengan demikian puisi merupakan ungkapan batin dan pikiran penyair dalam menciptakan sebuah dunia berdasarkan pengalaman batin yang digelutinya.

Lebih lengkap, Riffatere mengungkapkan bahwa puisi merupakan penyampaian sesuatu secara tak langsung, mengatakan sesuatu dengan cara lain, serta berbeda dengan kelaziman. Ketidaklangsungan dan ketidaklaziman ini disebabkan atas tiga hal, yaitu displacing (penggantian arti), distorting (penyimpangan arti), dan creating of meaning (penciptaan arti).

Displacing terbentuk melalui penggunaan majas, metafora, simbol dan sebagainya. Distorsing merupakan penyimpangan arti yang dapat berupa kontradiksi, nonsens dan sebagainya. Adapun creating of meaning  berarti penciptaan makna yang berarti inovasi yang bisa dilakukan melalui pengorganisasian ruang teks, enjambemen, dan tipografi.

Definisi-definisi di atas bertolak dari karakteristik yang dimiliki puisi. Karakteristik yang dimiliki puisi adalah:

(1) memadatkan; itu artinya ekspresi puisi cenderung menggunakan sedikit kata-kata atau dengan kata lain puisi menyampaikan banyak hal dengan sedikit kata-kata

(2) sublim (menampakkan keindahan), Puisi selalu berupaya menampakan sentuhan estetis

(3) sugesti, artinya puisi selalu mencoba mempengaruhi pembacanya, menggerakan hati pembacanya, menyentuh kesadaran batin pembacanya

(4) asosiasif, itu artinya puisi melalui baris-barisnya menghubungkan antara peristiwa-peritiwa yang terjadi dengan diri penulisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun