Sejak 1940-an, keluarga Sosrodjojo meracik teh wangi dengan cara tradisional. Dulu, teh ini hanya dijual dalam bentuk tubruk. Namun, inovasi membawanya jadi ikon, "Apapun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro."
Teh ini bukan cuma minuman, tapi simbol kepraktisan dan gaya hidup modern yang tetap membawa cita rasa Nusantara.
2. Teh Tong Tji, Harum Lawas dari Kota Tegal
Masih dari Tegal, ada Teh Tong Tji, merek yang kerap dianggap "rasa rumah" oleh banyak orang. Dengan teh wangi melati yang lembut, Tong Tji punya tempat istimewa di hati para penikmat teh sejati.
Bagi sebagian orang, aroma Teh Tong Tji identik dengan masa kecil, saat duduk di kursi plastik, menunggu ibu menyeduh teh di teko kaca besar.
3. Teh Poci, Filosofi dalam Gerabah
Teh Poci, juga dari Jawa Tengah, punya daya tarik tersendiri. Ciri khasnya bukan hanya teh tubruknya, tapi cara penyajiannya dalam poci tanah liat dan gelas kecil berisi gula batu.
Tradisi "nyruput teh poci" di warung Tegal bahkan sudah jadi bagian dari budaya. Filosofinya sederhana, teh poci harus diseruput pelan-pelan agar rasa dan hangatnya terasa sampai hati.
Ada ungkapan khas orang Tegal,
"Witing tresno jalaran saka ngombe teh poci." artinya Cinta bisa tumbuh dari segelas teh poci.
4. Teh 2 Tang dan Gopek, Duo Wangi Lawas dari Slawi
Keduanya sama-sama membawa aroma nostalgia. Teh 2 Tang terkenal dengan wangi melati yang tajam, sementara Teh Gopek punya cita rasa lebih pekat dan kuat di lidah.
Dulu, para pedagang di pasar sering menyediakan teko besar berisi teh ini sebagai suguhan bagi pelanggan. Sekarang pun, di banyak warung nasi, teh 2 Tang dan Gopek masih jadi pilihan setia.
5. Teh Prendjak, Harumnya Sumatra
Bergeser ke barat, kita menemukan Teh Prendjak dari Riau. Teh ini lahir sekitar tahun 1980-an dan dikenal dengan rasa ringan serta aroma yang lembut.