Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Harumnya Nusantara, Secangkir Teh, dan Seribu Cerita dari Tanah Air

14 Oktober 2025   16:04 Diperbarui: 14 Oktober 2025   15:14 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Secangkir Teh (pixabay.com/ThoughtCatalog)

Pagi yang masih berselimut embun. Udara terasa dingin, aroma tanah basah masih menggantung di udara. Dari dapur, terdengar suara air mendidih, lalu desisan lembut saat bubuk teh diseduh air panas. Uapnya naik perlahan, membawa harum yang akrab, harum yang menenangkan hati, membangunkan kenangan.

Begitulah, di banyak rumah di Indonesia, hari dimulai bukan dengan deru mesin atau suara notifikasi ponsel, melainkan dengan segelas teh hangat. Kadang ditemani pisang goreng, kadang cuma kerupuk, tapi selalu ada rasa tenang di setiap teguknya.

Teh bukan sekadar minuman. Ia adalah bahasa kehangatan yang dipahami semua orang, dari Sabang sampai Merauke.

Menelusuri keharuman dan kisah teh lokal Indonesia, dari Sosro hingga Prendjak, yang menjadi simbol kehangatan, budaya, dan kenangan di setiap daerah. - Tiyarman Gulo

Teh, Teman Hening dan Cerita Sederhana

Kalau kopi dikenal sebagai penyemangat pagi, minuman para pekerja keras dan pencari ide, maka teh adalah kebalikannya. Ia lembut, menenangkan, memberi jeda di antara hiruk pikuk kehidupan.

Teh adalah teman saat kita ingin diam. Saat ingin berpikir tanpa tergesa. Ia hadir di meja makan, ruang tamu, warung, dan serambi rumah. Teh juga jadi minuman universal, disuguhkan untuk tamu, diseruput di saat galau, atau sekadar pengantar obrolan ringan sore hari.

Menariknya, hampir setiap daerah di Indonesia punya merek dan cara minum teh yang berbeda. Dari situ, kita bisa mencium "aroma Nusantara" yang sesungguhnya.

Jejak Sejarah, Dari Perkebunan ke Meja Makan

Sejarah teh di Indonesia panjang dan tak lepas dari masa kolonial. Sekitar abad ke-17, Belanda membawa bibit teh dari Tiongkok ke Pulau Jawa. Tanah vulkanik dan udara sejuk pegunungan membuat tanaman ini tumbuh subur di daerah seperti Puncak, Malabar, Wonosobo, dan Lawang.

Lambat laun, teh bukan hanya komoditas ekspor, tapi juga jadi bagian dari kehidupan rakyat. Dari yang dulu disajikan di rumah bangsawan, kini menjadi suguhan wajib di warung tepi jalan.

Tak heran kalau Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen teh terbaik di dunia. Tapi yang lebih membanggakan, rakyatnya sendiri jatuh cinta pada teh hasil bumi mereka.

Teh Lokal, Cita Rasa Setiap Daerah

Mari kita berjalan-jalan sejenak menyusuri Nusantara lewat secangkir teh.

1. Teh Sosro, Legenda dari Slawi

Siapa yang tak kenal Teh Botol Sosro? Tapi sebelum jadi merek teh botol pertama di Indonesia, kisahnya bermula dari Slawi, Tegal, Jawa Tengah. Di sinilah Teh Sosro lahir, membawa aroma wangi melati yang khas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun