Ketika diperiksa, ternyata WFT sudah lama aktif di forum-forum gelap internet. Ia bahkan pernah menjual data melalui berbagai platform media sosial, Facebook, TikTok, Instagram, semuanya dengan nama samaran yang mirip.
Lebih mengejutkan lagi, hasil penjualannya ia terima lewat akun kripto. Jadi, uang yang didapat tidak mudah dilacak, karena mata uang digital punya sifat anonim.
Dark Web, Dunia Gelap di Balik Layar Internet
Banyak orang awam mungkin bingung, "Apa sih dark web itu?"
Kalau internet ibarat laut, maka apa yang kita pakai sehari-hari (Google, Instagram, YouTube) hanyalah permukaan laut. Sementara deep web adalah isi bawah laut, data pribadi, arsip pemerintah, database universitas, dan informasi lain yang tidak muncul di mesin pencari.
Nah, dark web lebih dalam lagi, semacam gua bawah laut yang penuh kegelapan. Di sanalah para anonim memperjualbelikan barang ilegal, narkoba, senjata, hingga data curian. Untuk mengaksesnya tidak bisa lewat browser biasa, melainkan pakai aplikasi khusus seperti Tor.
WFT, alias Bjorka, sudah masuk ke dunia itu sejak 2020. Ia aktif di forum bernama darkforum.st, menggunakan nama samaran berbeda-beda agar tidak mudah dilacak. Tapi jejak digital selalu ada. Sekecil apa pun, aparat bisa menemukannya.
Dampak untuk Kita, Data Bukan Sekadar Angka
Banyak orang berpikir, "Ya sudah, kalau ada data bocor, paling cuma alamat email. Apa ruginya?"
Padahal, kebocoran data bisa berakibat sangat serius. Misalnya, Data rekening bisa dipakai untuk penipuan finansial, Nomor KTP bisa dipakai untuk pinjaman online ilegal dan Data kesehatan bisa diperdagangkan ke perusahaan asuransi nakal.
Singkatnya, kebocoran data bukan sekadar soal privasi, tapi juga soal keamanan hidup kita sehari-hari.
Kasus Bjorka ini jadi peringatan keras bahwa Indonesia masih rapuh soal perlindungan data. Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP) sebenarnya sudah ada sejak 2022, tapi implementasinya masih lemah.
Pahlawan atau Penjahat?
Satu hal menarik, banyak netizen dulu justru menganggap Bjorka sebagai "idola". Alasannya, ia sering membocorkan kelemahan pemerintah dan instansi besar, sehingga terkesan seperti whistleblower.