Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Charlie Kirk dan Tragedi Utah Valley, Kampus Jadi Panggung Duka

12 September 2025   12:58 Diperbarui: 12 September 2025   12:04 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tragedi (pixabay.com/Nicolas-Debray )

Kematian Charlie Kirk jelas membawa dampak besar. Di satu sisi, banyak pendukungnya berduka dan menjadikannya sebagai martir perjuangan konservatif. Di sisi lain, lawan politiknya, meski tidak sedikit yang mengecam kekerasan, tetap mengkritik pandangan dan warisan politiknya.

Di luar itu, masyarakat umum kini semakin resah. Anak-anak muda yang hadir langsung di UVU mungkin akan trauma, dan orang tua kembali merasa khawatir melepas anaknya ke kampus.

Kejadian ini juga memperlihatkan bagaimana perpecahan politik di Amerika makin tajam. Sebagian pihak menyalahkan atmosfer politik yang penuh ujaran kebencian, sebagian lagi menuding kelalaian pemerintah dalam mengatur senjata api.

Mengapa Dunia Peduli?

Mungkin ada yang bertanya, kenapa Indonesia atau negara lain perlu peduli dengan peristiwa ini? Jawabannya sederhana, apa yang terjadi di Amerika sering menjadi sorotan global.

Kematian tokoh politik besar seperti Charlie Kirk bukan hanya tragedi personal, tetapi juga menggambarkan dinamika politik, budaya, dan keamanan di negara adidaya. Selain itu, fenomena penyebaran hoax lewat AI dan media sosial juga merupakan isu global, bukan hanya masalah Amerika.

Tragedi, Hoax, dan Pelajaran

Tragedi penembakan Charlie Kirk di Utah Valley University membuka banyak mata. Pertama, bahwa kekerasan bersenjata masih menjadi luka lama yang belum sembuh di Amerika. Kedua, bahwa figur publik selalu berada dalam risiko tinggi, terutama di acara terbuka. Dan yang tak kalah penting, peristiwa ini menunjukkan betapa rentannya masyarakat terhadap misinformasi yang menyebar begitu cepat.

Bagi kita yang berada jauh dari Amerika, ada pelajaran penting, jangan mudah termakan hoax, selalu verifikasi berita sebelum percaya atau membagikannya. Karena di era digital, sebuah kabar salah bisa menyebar lebih cepat daripada peluru yang ditembakkan.

Tragedi ini mungkin menutup hidup seorang Charlie Kirk, tetapi meninggalkan banyak pertanyaan terbuka untuk dunia, sejauh mana kita bisa melindungi kebebasan berbicara tanpa membiarkan kebencian bersenjata merajalela?.(*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun