Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Tanah Negara yang Dikuasai Diam-diam

28 Agustus 2025   19:28 Diperbarui: 28 Agustus 2025   12:43 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Licik ES Kuasai Aset PT KAI Selama 15 Tahun Hingga Rugikan Negara Rp4,7 Miliar JPNN.COM 

Kerugian negara yang ditimbulkan? Rp4.779.800.000.

Lebih dari Sekadar Kasus Tanah

Kalau kita lihat sepintas, ini mungkin "hanya kasus rebutan tanah." Tapi kalau ditarik lebih jauh, masalah ini menyentuh inti persoalan korupsi di Indonesia: penyalahgunaan aset negara oleh individu yang merasa berhak padahal tidak.

Kasus ES ini jadi pengingat bahwa aset negara bukan warisan keluarga, melainkan milik rakyat. Dan siapapun yang mencoba "menguasai" tanpa izin, sama saja merampok uang publik.

Peringatan untuk Kita Semua

Deputy Daop 8 Surabaya, Zuhril Alim, memberi pesan yang penting untuk dicatat.

"Sekali lagi tujuannya adalah bagaimana pengelolaan aset negara yang dikuasakan kepada PT KAI pengelolaan ini bisa dilakukan dengan optimal dan tidak melanggar dari aturan-aturan yang berlaku."

Artinya, kasus ini tidak boleh dianggap sebagai urusan PT KAI semata. Masyarakat juga harus sadar bahwa setiap aset negara, sekecil apapun, punya aturan pemanfaatan.

Kenapa Kasus Begini Terus Terjadi?

Kalau dipikir-pikir, ini bukan kali pertama kasus penyalahgunaan aset negara mencuat. Pertanyaannya, kenapa pola ini berulang?

Beberapa jawabannya mungkin.

  1. Kurangnya kesadaran masyarakat bahwa aset negara tidak bisa diwariskan.

  2. Lemahnya pengawasan sehingga oknum bisa menempati lahan bertahun-tahun.

  3. Adanya rasa "punya" karena sudah lama menempati, padahal status hukumnya jelas berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun