Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency Pilihan

Indonesia Demam Kripto Lagi

23 Juli 2025   07:00 Diperbarui: 22 Juli 2025   11:25 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasar kripto terkenal dengan volatilitasnya. Kenaikan 39,2% dalam sebulan memang terdengar fantastis, tapi sejarah mengajarkan kita bahwa penurunan dengan persentase serupa juga sangat mungkin terjadi. Seberapa banyak dari 15 juta investor ini yang siap secara mental dan finansial jika pasar tiba-tiba berbalik arah? Apakah mereka berinvestasi berdasarkan analisis fundamental, atau hanya ikut-ikutan hype di media sosial?

Pertanyaan 2 Siapa yang Paling Rentan?

Ketika gelombang pasang datang, semua perahu terangkat. Tapi ketika surut, perahu-perahu kecil tanpa jangkar yang kuat akan terseret ke laut. Investor pemula dengan literasi keuangan rendah adalah yang paling berisiko. Mereka mudah tergiur oleh janji keuntungan cepat dan seringkali menjadi korban terakhir yang membeli di puncak harga, sebelum para pemain besar merealisasikan keuntungan mereka.

Pertanyaan 3 Seberapa Kuat Jaring Pengamannya?

Meskipun regulasi sudah ada, lanskap kripto masih penuh dengan ranjau. Mulai dari skema pump-and-dump yang didalangi influencer, peretasan bursa, hingga penipuan berkedok investasi. Apakah perlindungan konsumen sudah sepadan dengan kecepatan pertumbuhan industrinya?

Bukan Tentang Menghindar, Tapi Tentang Cara Berselancar

Melihat data dan fenomena ini, pesan utamanya bukanlah "Jauhi Kripto!". Itu adalah pesan yang naif dan mengabaikan potensi teknologi yang ada di baliknya. Pesan yang lebih bijak adalah: "Pahami arenanya sebelum Anda bertanding."

Ledakan kripto 2025 di Indonesia adalah sebuah cerminan dari masyarakat yang sedang berubah, masyarakat yang mendambakan kemakmuran, melek digital, dan berani mengambil risiko. Angka Rp194 triliun dan 15 juta investor adalah bukti tak terbantahkan bahwa aset digital telah menjadi bagian dari realitas ekonomi kita.

Tantangannya sekarang adalah memastikan pesta ini tidak berakhir dengan bencana. Ini adalah panggilan bagi para investor untuk membekali diri dengan pengetahuan, bukan hanya modal. Ini adalah panggilan bagi regulator untuk menciptakan ekosistem yang aman, bukan hanya besar. Dan ini adalah panggilan bagi kita semua untuk memandang kripto dengan kacamata yang seimbang: melihat potensinya yang luar biasa, sambil tetap waspada terhadap risikonya yang sama besarnya.

Pesta memang sedang meriah. Pertanyaannya, apakah Anda datang untuk menikmati musiknya dengan bijak, atau untuk berjudi dengan seluruh tabungan Anda di lantai dansa? Jawaban atas pertanyaan itu akan menentukan apakah Anda akan pulang dengan senyuman atau dengan penyesalan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun