Memasuki dunia investasi itu rasanya seperti berdiri di sebuah persimpangan raksasa. Di depanmu, ada banyak sekali jalan dengan nama-nama asing, "Saham," "Reksadana," "Obligasi," "Kripto." Di satu sisi, kamu mendengar sorak-sorai orang yang berhasil sampai tujuan dengan cepat dan kaya raya. Di sisi lain, kamu mendengar cerita horor tentang mereka yang tersesat, menabrak, dan kehilangan segalanya. Rasanya campur aduk antara semangat membara dan rasa takut yang melumpuhkan.
Kalau kamu merasakan hal itu, selamat, kamu normal! Kabar baiknya, investasi bukanlah permainan untung-untungan. Ini adalah sebuah perjalanan yang bisa direncanakan. Anggap saja artikel ini adalah GPS dan buku panduanmu. Di dalamnya ada 11 "rambu lalu lintas" super penting yang akan membantumu menavigasi jalanan terjal investasi, menghindari lubang-lubang berbahaya, dan yang terpenting, tiba di tujuan finansialmu dengan senyum lebar.
Siap? Mari kita mulai perjalanannya.
Tips investasi pemula: kenali risiko, diversifikasi, punya dana darurat, dan tetap sabar. Hindari panik & tren untuk portofolio yang aman. - Tiyarman Gulo
Membangun Fondasi yang Kokoh (Sebelum Berangkat)
Sebelum kamu tancap gas, ada beberapa hal fundamental yang wajib kamu siapkan. Mengabaikan ini sama saja seperti memulai perjalanan jauh tanpa mengecek bensin dan kondisi mesin.
Rambu 1 Kenali Kendaraan dan Tujuanmu (Toleransi Risiko & Timeline)
Setiap orang punya gaya "berkendara" yang berbeda. Ada yang suka ngebut dengan mobil sport (risiko tinggi, potensi cepat sampai), ada yang lebih nyaman dengan mobil keluarga yang aman (risiko rendah, santai tapi pasti). Di dunia investasi, ini disebut toleransi risiko. Seberapa tahan kamu melihat nilai investasimu naik-turun seperti roller coaster?
Selain itu, kamu mau pergi seberapa jauh? Ini disebut timeline. Apakah uang ini untuk DP rumah 3 tahun lagi (jangka pendek) atau untuk dana pensiun 30 tahun lagi (jangka panjang)?
Anak muda dengan timeline panjang (30+ tahun). Kamu bisa lebih agresif. Ibaratnya, kamu bisa memilih "mobil sport" seperti saham, yang volatilitasnya tinggi tapi potensi pertumbuhannya paling besar dalam jangka panjang. Kalau "nyungsep" sebentar, masih banyak waktu untuk pulih.
Menjelang pensiun atau tujuan jangka pendek (< 5 tahun). Kamu butuh "mobil keluarga" yang aman. Pilihlah instrumen yang lebih stabil seperti obligasi atau reksa dana pasar uang untuk melindungi modalmu dari guncangan hebat.
Menyelaraskan investasi dengan siapa dirimu dan apa tujuanmu adalah kunci agar kamu tidak panik di tengah jalan.
Rambu 2 Siapkan 'Ban Serep' Sebelum Berangkat (Dana Darurat)
Ini aturan emas yang tidak bisa ditawar, JANGAN berinvestasi menggunakan uang yang kamu butuhkan dalam waktu dekat. Sebelum memasukkan sepeser pun uangmu ke instrumen investasi, pastikan kamu punya dana darurat.
Anggap dana darurat ini sebagai ban serep. Apa jadinya kalau di tengah jalan tol, ban mobilmu pecah dan kamu tidak punya serep? Kamu terpaksa berhenti, perjalananmu kacau, dan kamu mungkin harus memanggil derek dengan biaya mahal.