Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saat Cristiano Ronaldo Tak Hadir di Pemakaman Jota

7 Juli 2025   07:00 Diperbarui: 6 Juli 2025   16:51 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerang Liverpool, Jota, meninggal dunia akibat kecelakaan pada Kamis (3/7/2025). PATRICIA DE MELO MOREIRA/AFP 

Dunia sepak bola terdiam. Pada Kamis, 3 Juli 2025, Diogo Jota, penyerang tajam Liverpool dan pilar timnas Portugal, berpulang dalam sebuah kecelakaan lalu lintas yang meremukkan hati. Di tengah duka yang menyelimuti Portugal, satu pertanyaan justru menggema lebih keras dari isak tangis para pelayat, Di mana Cristiano Ronaldo?

Kisah ini bukan sekadar tentang siapa yang datang dan siapa yang tidak. Ini adalah sebuah cerita tentang dilema, tentang beban ketenaran yang tak terhingga, dan tentang bentuk rasa hormat yang terkadang tak bisa dilihat oleh mata telanjang.

Ronaldo absen di pemakaman Jota demi menjaga privasi keluarga dari sorotan. Ia menunjukkan duka citanya secara personal, bukan di depan publik. - Tiyarman Gulo

Langit Portugal yang Berduka

Lamborghini yang ditumpangi Diogo Jota bersama adiknya mengalami nasib nahas di kilometer 65 A-52, dekat Zamora, Spanyol. Sebuah ban pecah saat menyalip, mobil kehilangan kendali, keluar dari jalan, menabrak, lalu dilalap api. Tak ada yang bisa diselamatkan. Harapan sebuah bangsa, senyum seorang ayah, dan karier yang sedang menanjak, semuanya lenyap dalam sekejap.

Duka pun menyelimuti Gondomar, kota kecil di sebelah utara Portugal, tempat Jota akan dikebumikan. Ini seharusnya menjadi momen bagi dunia sepak bola untuk bersatu, untuk merangkul keluarga yang ditinggalkan, dan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada salah satu putra terbaik mereka. Dan mereka pun datang.

Solidaritas di Bawah Langit Gondomar

Satu per satu, wajah-wajah familier dari lapangan hijau tiba. Rekan-rekan setim Jota dari Liverpool dan Wolverhampton Wanderers tampak memanggul peti jenazah, bahu-membahu menanggung beban duka yang terasa begitu berat. Solidaritas melintasi seragam klub.

Bruno Fernandes dan Joao Felix, rival di level klub namun saudara di timnas, hadir dengan wajah tertunduk. Bahkan Ruben Neves dan Joao Cancelo, yang baru saja berjibaku di ajang Piala Dunia Klub di Amerika Serikat, tak berpikir dua kali. Mereka langsung terbang melintasi benua, mengabaikan lelah, demi memberikan salam perpisahan terakhir untuk kawan mereka.

Suasana itu begitu mengharukan. Sebuah bukti nyata bahwa sepak bola lebih dari sekadar permainan; ia adalah sebuah persaudaraan. Namun, di tengah kerumunan wajah-wajah penuh duka itu, satu sosok yang paling dinanti justru tak terlihat. Sang kapten, sang ikon, Cristiano Ronaldo, tidak ada di sana.

Pertanyaan yang Menggema, "Di Mana Ronaldo?"

Absennya Ronaldo dengan cepat menjadi topik pembicaraan. Di media sosial, jempol-jempol berubah menjadi pedang. Kata-kata tajam menghujam. "Tidak punya rasa hormat," tulis seorang fans. "Sebagai kapten, seharusnya dia menjadi yang pertama hadir!" timpal yang lain.

Kekecewaan itu bisa dipahami. Ronaldo bukan sekadar pemain senior; dia adalah pemimpin, panutan, dan wajah dari timnas Portugal. Kehadirannya dianggap sebagai sebuah kewajiban moral, sebuah simbol kekuatan bagi tim yang sedang terluka. Absennya di momen krusial seperti ini, bagi sebagian orang, adalah sebuah pengkhianatan kecil. Pertanyaan itu terus menggantung di udara, mengapa?

Dilema Sang Megabintang, Antara Hormat dan 'Kekacauan'!

Di sinilah cerita menjadi lebih rumit dari sekadar hitam dan putih. Untuk memahami keputusan Ronaldo, kita harus memahami beban menjadi... yah, menjadi Cristiano Ronaldo.

Sebuah acara pemakaman yang khidmat, tenang, dan personal. Keluarga dan sahabat berkumpul untuk mengenang dan menangis dalam damai. Sekarang, Cristiano Ronaldo berjalan masuk. Dalam sekejap, semua akan berubah. Puluhan kamera yang tadinya fokus pada peti jenazah akan berbalik arah. Bisik-bisik akan terdengar. Warga lokal yang penasaran akan berkerumun di luar, bukan lagi untuk Jota, tapi untuk melihat sekilas sang megabintang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun