Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menggoreng Ikan Dianggap Tidak Baik?

2 Juli 2025   17:00 Diperbarui: 1 Juli 2025   17:50 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ikan goreng. Kerugian makan ikan yang digoreng. Unsplash 

Suara minyak panas yang mendesis saat sepotong ikan segar menyentuh wajan. Aroma gurih yang seketika memenuhi seluruh ruangan, membangkitkan selera dan kenangan masa kecil. Ikan goreng, dengan kulitnya yang renyah dan dagingnya yang lembut, adalah mahkota di meja makan banyak keluarga Indonesia. Sebuah kenikmatan sederhana yang terasa begitu benar.

Tapi, bagaimana jika saya katakan bahwa tindakan yang terasa begitu benar itu sebenarnya adalah sebuah "kejahatan gizi"? Bagaimana jika kenikmatan sederhana itu adalah cara paling efisien untuk mengubah obat mujarab dari alam menjadi racun yang bekerja diam-diam di dalam tubuh kita? Mari kita dengarkan apa kata ahlinya.

Menggoreng ikan mengubah nutrisi jadi bahaya. Omega 3 rusak menjadi lemak trans dan muncul senyawa pemicu kanker. Pilih metode masak yang lebih sehat. - Tiyarman Gulo

Paradoks Ikan

DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum, seorang dokter dan ahli gizi masyarakat, tidak pernah lelah mengingatkan kita bahwa ikan adalah sebuah keajaiban. "Ikan adalah sumber protein terbaik," katanya. Di dalamnya terkandung gudang nutrisi, ada Omega 3 yang terkenal sebagai emas bagi otak dan jantung, ada deretan vitamin A, B, C, D, E, K, hingga mineral penting seperti kalsium, zat besi, dan zinc.

Singkatnya, ikan adalah paket lengkap yang dirancang alam untuk menyehatkan kita. Itulah sebabnya semua pakar gizi selalu menyarankan, "Sering-seringlah makan ikan." Namun, ada satu catatan kecil yang sering kali kita abaikan, sebuah peringatan yang diucapkan dengan sangat tegas oleh dr. Tan: "Asal bukan ikan yang digoreng."

Mengapa? Apa yang sebenarnya terjadi pada ikan yang sempurna itu saat ia tenggelam dalam lautan minyak panas? Jawabannya akan membuat Anda melihat wajan di dapur Anda dengan cara yang berbeda.

Kerugian #1: Saat Sang Pahlawan (Omega 3) Berubah Jadi Penjahat (Lemak Trans)

Bayangkan Omega 3 sebagai seorang pahlawan super di dalam ikan. Tugasnya mulia, menjaga pembuluh darah kita tetap lancar, melindungi jantung, dan meningkatkan kecerdasan. Ia adalah alasan utama mengapa kita makan ikan.

Sekarang, bayangkan proses menggoreng sebagai sebuah jebakan maut. Saat ikan dicelupkan ke dalam minyak yang dipanaskan dengan suhu tinggi, pahlawan kita, Omega 3, tidak hanya mati. Ia mengalami transformasi yang mengerikan.

"Omega 3-nya malah jadi trans fat (lemak trans) akibat proses menggoreng," ungkap dr. Tan.

Lemak trans adalah penjahat terkenal dalam dunia kesehatan. Ia adalah biang keladi dari penyumbatan pembuluh darah, pemicu penyakit jantung, dan berbagai masalah kardiovaskular lainnya. Ini adalah sebuah ironi yang tragis. Niat hati ingin menyehatkan jantung dengan Omega 3, tapi karena cara memasak yang salah, kita justru memasukkan musuh bebuyutan jantung ke dalam tubuh. Kita mendapatkan kerugian dari sesuatu yang seharusnya memberikan keuntungan.

Kerugian #2: Bonus Tak Diundang Bernama "Pemicu Kanker"

Jika Anda pikir mengubah pahlawan jadi penjahat sudah cukup buruk, tunggu dulu. Proses menggoreng ternyata juga menciptakan "tamu tak diundang" yang jauh lebih berbahaya.

"Proses menggoreng ikan bakal menghasilkan senyawa karsinogen," tegas dr. Tan. Ia menyebutkan dua nama monster baru yang lahir dari panasnya minyak, akrilamida dan polycyclic aromatic hydrocarbon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun