Worklife - "Kadang, yang paling bikin lelah bukan lapar atau capek cari kerja, tapi rasa gagal karena terus merasa nggak berguna."
Pernah Rasanya Bingung Mau Apa?
Kamu pernah ada di titik itu?
Bangun pagi, scroll-scroll lowongan kerja, kirim lamaran ke mana-mana, terus ditolak atau... ya, nggak dibales sama sekali. Mau buka usaha, modalnya nihil. Mau kursus, bingung harus mulai dari mana. Akhirnya hari demi hari cuma diisi sama overthinking, dan sisa paket data.
Kalau kamu pernah (atau sedang) ada di fase itu, kamu nggak sendiri. Banyak banget yang ngalamin hal serupa. Bahkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah pengangguran di Indonesia tembus 7,28 juta orang. Naik 1,11 persen. Tapi angka itu belum cerita banyak soal rasa frustrasi, rasa minder, atau bahkan keputusasaan yang diam-diam menempel di pundak kita.
Lebih dari sekadar statistik, pengangguran itu soal manusia. Soal kamu. Soal kita.
Mengatasi dilema pengangguran butuh keterampilan praktis, pelatihan, relasi, dan menjaga mental agar tetap produktif dan tidak tergoda jalan pintas. - Tiyarman Gulo
Dilema Pengangguran di Indonesia
Masalahnya bukan cuma karena lowongan kerja sedikit. Tapi karena banyak orang, terutama lulusan baru, belum punya keterampilan praktis yang bisa langsung dipakai untuk menghasilkan uang.
Mau kerja? Persaingan ketat. Mau bisnis? Bingung mulai dari mana. Mau diam aja? Tekanan sosial bikin tambah stres.
Ironisnya, di tengah semua itu, muncul tren "jual data pribadi" dengan iming-iming uang kilat. Ada yang rela daftar di situs aneh, ngisi data lengkap, KTP, foto selfie, padahal bisa disalahgunakan. Ini bahaya banget. Tapi ya, siapa yang bisa nyalahin? Kadang, orang hanya ingin bertahan hidup.
Jalan Pintas yang Menggoda Tapi Bahaya
Banyak yang akhirnya ambil jalan pintas, Pinjol ilegal, Trading bodong, Skema ponzi, Jual akun pribadi, termasuk data pribadi.
Semuanya tampak "cepat" tapi ujungnya rugi, bahkan bisa masuk bui.