Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kebiasaan Belanja Jelang Ramadhan dan Hari Raya, Tradisi atau Pemborosan?

6 Februari 2025   15:10 Diperbarui: 6 Februari 2025   15:10 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebiasaan Belanja Jelang Ramadhan dan Hari Raya, Tradisi atau Pemborosan? | unair.ac.id

Money - Menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, pusat perbelanjaan ramai bak lautan manusia. Troli penuh sesak, antrean kasir mengular, dan platform e-commerce kebanjiran pesanan. Pertanyaannya, apakah ini sekadar tradisi tahunan atau justru kebiasaan yang perlu dikontrol agar tidak boros?

Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, belanja meningkat. Tradisi ini bisa berujung boros jika tidak dikelola dengan bijak. Buat anggaran dan daftar belanja agar hemat. - Tiyarman Gulo

Fenomena Belanja Jelang Hari Raya

Setiap tahun, fenomena ini terus berulang. Sebelum Ramadhan tiba, masyarakat berbondong-bondong membeli kebutuhan pokok, perlengkapan ibadah, hingga pakaian baru. Baik di pasar tradisional, mal, maupun marketplace online, semua berlomba-lomba menawarkan promo dan diskon menggoda.

Kenapa ini terjadi? Ada beberapa alasan utama:

  1. Antisipasi Kenaikan Harga : Harga bahan pokok cenderung naik menjelang hari besar.
  2. Promo dan Diskon Menggiurkan : Penjual memanfaatkan momen ini untuk menarik pembeli.
  3. Persiapan Lebaran : Tradisi menyambut hari raya dengan segala keperluannya sudah mendarah daging.
  4. Pola Konsumtif : Tidak sedikit orang yang terjebak dalam kebiasaan belanja impulsif.

Namun, pertanyaannya, bagaimana cara berbelanja bijak agar kantong tetap aman?

Tips dan Trik Berbelanja Agar Tidak Boncos

Untuk menghindari pengeluaran yang berlebihan, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan:

1. Buat Anggaran Belanja : Sebelum tergoda promo besar-besaran, tentukan budget maksimal dan disiplin dalam penggunaannya.

2. Susun Daftar Belanja : Buat daftar barang yang benar-benar dibutuhkan agar tidak tergoda membeli hal yang tidak esensial.

3. Manfaatkan Promo dengan Cerdas : Jangan asal tergiur diskon. Bandingkan harga di berbagai platform untuk mendapatkan penawaran terbaik.

4. Prioritaskan Kebutuhan Utama : Utamakan bahan makanan pokok dan perlengkapan ibadah dibandingkan barang sekunder seperti pakaian atau dekorasi rumah.

5. Hindari Panic Buying : Belanja secukupnya untuk menghindari kenaikan harga akibat permintaan yang berlebihan.

6. Belanja di Pasar Tradisional : Harga di pasar tradisional seringkali lebih murah dibandingkan supermarket atau e-commerce.

Apa yang Perlu Dibeli dan Apa yang Bisa Ditunda?

Wajib Dibeli Lebih Awal:

  • Bahan makanan pokok : beras, minyak, gula, telur.
  • Perlengkapan ibadah : sajadah, mukena, sarung.

Bisa Ditunda:

  • Pakaian baru : Bisa menunggu diskon lebih besar mendekati lebaran.
  • Dekorasi rumah : Tidak mendesak dan bisa dibeli setelah hari raya.

Berbelanja menjelang Ramadhan dan Idul Fitri memang sudah menjadi tradisi. Namun, tanpa perencanaan yang matang, kebiasaan ini bisa berujung pemborosan. Dengan mengatur anggaran, menyusun daftar belanja, dan memanfaatkan promo secara bijak, kita bisa tetap merayakan hari raya dengan bahagia tanpa harus merogoh kantong terlalu dalam.

Jadi, bagaimana kebiasaan belanja kalian tahun ini? Apakah sudah lebih hemat atau masih tergoda oleh diskon?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun