Sumber Daya Alam Migas di Indonesia merupakan penyumbang devisa terbesar di indonesia sejak dulu, namun sayang sekali setelah merdeka 70 tahun indonesia belum menemukan cara yang tepat untuk mengelola Sumber Daya Alam Migas untuk memakmurkan bangsa indonesia sesuai dengan amanat pembukaan UUD 1945 alenia ke 4 salah satu contoh yang terjadi di blok mahakam, kalimantan timur dimana kontrak pengolahan Inpex dan Total selalu di perpanjang pemerintah indonesia dalam jangka panjang tanpa memikirkan secara detail akibat jangka panjang.
Pada seminar kemarin tanggal 13 april 2015 di hotel santika, pemaparan panelis Bapak Awang Farouk mengenai kondisi kalimantan timur dari berbagai sektor dan kesejahteraan penduduk kalimantan timur yang masih jauh dari sejahtera serta usulan-usulan rencana pengambilalihan Blok Mahakam dan ditutup dengan ajakan bagi ratusan kompasioner, praktisi, akademisi, pemerintah daerah dan pemerintah pusat yang berbunyi : “Ini momentum, ada action plan, saya berterima kasih bisa menyampaikan masalah ini. Awalnya saya pesimis, kemudian diundang Presiden untuk kesepakatan, Deklarasi Penyelamatan SDA Indonesia. Penyelamatan SDA ini bukan hanya untuk Kaltim tapi Indonesia, saya mengajak saudara, kalau mau, untuk mendukung gerakan nasional penyelamatan SDA, “ kata Awang.
Saya sebagai seorang kompasioner melihat bahwa seminar ini sebagai suatu awal yang bagus untuk komitmen antara Pemerintah daerah dan pemerintah pusat merealisasikan fungsinya sebagai pihak yang berwenang mengatur, menertibkan dan memerintah untuk kemakmuran bangsa indonesia. Apakah mereka mampu menjadikan momentum ini bukan hanya sekedar ajakan bagi kita semua sebagai blogger atau netizen untuk mendukung geakan nasional penyelamatan SDA Migas.
Kami sebagai blogger atau netizen pasti akan loyal untuk mendukung secara loyal pada gerakan ini, tetapi tanpa dukungan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah, apalah artinya suara kami ini.
Saya juga sangat setuju dengan pemaparan Bapak Andang mengenai pengambilalihan blok mahakam secara penuh oleh Pemerintah Indonesia melalui pertamina dan pendekatan dengan sumber daya manusia indonesia yang bekerja di Blok Mahakam di lakukan dengan baik sehingga pengambilalihan bisa berjalan tanpa menimbulkan penurunan produksi yang tajam.
Saya menunggu realisainya setelah momentum gerakan ini dan mungkin bisa diadakan konferensi terbuka untuk mereview gerakan penyelamatan ini apakah sudah sesuai dengan komitmen awal..... selamat bekerja dan bekerja...
