Mohon tunggu...
Tito Dwi Angga Pramuja
Tito Dwi Angga Pramuja Mohon Tunggu... mahasiswa

saya hobi fotografi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Literasi Digital dan Kemanusiaan: Menciptakan Masa Depan yang Beretika di Era Teknologi

8 Mei 2025   17:30 Diperbarui: 8 Mei 2025   17:40 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source www.globaldata.co.id 

Dalam era perkembangan teknologi yang pesat, literasi digital dan nilai-nilai kemanusiaan menjadi dua elemen yang saling berhubungan. Literasi digital tidak hanya mencakup kemampuan untuk menggunakan teknologi, tetapi juga tentang bagaimana memanfaatkannya dengan bijak dan bertanggung jawab. Di sisi lain, kemanusiaan mengingatkan kita bahwa di balik perangkat digital terdapat individu dengan perasaan, hak, dan martabat yang perlu dihormati.

Literasi digital merujuk pada kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan mengelola teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara efektif. Ini mencakup beberapa aspek penting, seperti literasi informasi, yang melibatkan kemampuan untuk mencari, mengevaluasi, dan memanfaatkan informasi dari sumber digital. Selain itu, literasi komunikasi mencakup keterampilan dalam berinteraksi dan berbagi informasi melalui platform digital. Literasi keamanan berfokus pada pemahaman mengenai privasi, keamanan data, dan cara melindungi diri di dunia maya. Terakhir, literasi etika adalah kesadaran untuk menggunakan teknologi dengan cara yang bertanggung jawab dan menghormati hak orang lain.

Kemanusiaan mengingatkan kita bahwa teknologi hanyalah alat, sedangkan manusia adalah penggunanya. Nilai-nilai seperti empati, keadilan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia harus menjadi dasar dalam setiap interaksi digital. Tanpa adanya kemanusiaan, teknologi dapat berfungsi sebagai alat yang merugikan, seperti penyebaran informasi palsu, ujaran kebencian, atau eksploitasi data pribadi.

Di dunia digital saat ini, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi. Pertama, hoaks dan disinformasi menjadi masalah yang serius, di mana banyak informasi palsu yang beredar di media sosial dapat memecah belah masyarakat dan merusak kepercayaan. Kedua, ujaran kebencian sering kali disebarkan dengan memanfaatkan anonimitas di dunia maya, yang dapat mengarah pada diskriminasi. Ketiga, eksploitasi data menjadi perhatian, di mana privasi pengguna sering diabaikan oleh perusahaan teknologi demi keuntungan finansial. Terakhir, kesenjangan digital menciptakan ketimpangan sosial, karena tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap teknologi.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, beberapa langkah solutif dapat diambil. Pendidikan literasi digital perlu diintegrasikan ke dalam kurikulum di sekolah dan lembaga pendidikan. Selain itu, kampanye kesadaran mengenai pentingnya etika dan keamanan digital harus ditingkatkan. Pemerintah juga perlu merumuskan regulasi yang kuat untuk melindungi hak digital warga negara. Terakhir, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan inklusif.

Literasi digital dan kemanusiaan adalah dua aspek yang tidak dapat dipisahkan. Kemampuan untuk menggunakan teknologi harus sejalan dengan kesadaran akan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan demikian, kita dapat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk membangun masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan beradab. Mari kita mulai dari diri kita sendiri: gunakan teknologi dengan bijak, hormati hak orang lain, dan jadilah agen perubahan untuk menciptakan dunia digital yang lebih baik. Artikel ini disusun sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya literasi digital dan kemanusiaan di era teknologi yang terus berkembang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun