Kontroversi sepak bola tidak hanya sekelas ribut Liga Super Eropa saja. Ternyata gelaran paling bergengsi FIFA World Cup juga mulai goyang. Hal ini dikarenakan FIFA mendukung wacana Saudi untuk gelar piala dunia dua tahunan.
Menurut Antara, wacana Piala Dunia dua tahunan ini sama kontroversialnya dengan inisiatif Liga Super Eropa serta format baru Liga Champions mulai 2024/25 karena sarat dengan muatan kepentingan komersial.
Dilansir dari laman The Score, FIFAÂ akan melakukan "studi kelaikan" untuk menentukan apakah FIFA dapat menyelenggarakan Piala Dunia putra dan putri setiap dua tahun, bukan empat tahun seperti biasanya.
Federasi Sepakbola Arab Saudi mengajukan proposal tersebut selama Kongres FIFA ke-71, dengan 166 asosiasi anggota memberikan suara mendukung mosi tersebut dan 22 suara menentangnya.
Piala Dunia putra telah diselenggarakan setiap empat tahun sejak 1930 dan putri sejak 1991.
Menurut laman The Score, wacana untuk Piala Dunia dua tahunan bukanlah hal baru. Mantan presiden FIFA Sepp Blatter mendorong proposal serupa pada 1999 di tengah reaksi keras.Â
Waktu itu, UEFA berargumen bahwa Kejuaraan Eropa, yang berlangsung dua tahun setelah setiap Piala Dunia, akan kehilangan nilainya.
Di sisi lain, pihak klub menyatakan kekhawatirannya atas beban tambahan pada pemain jika dilakukan Piala Dunia dua tahunan.
FIFA sendiri telah memperluas Piala Dunia 2026 menjadi 48 tim, dengan total 80 pertandingan. Ia juga berencana untuk meluncurkan 24 tim Piala Dunia Antarklub tahunan.
Perubahan tersebut merupakan gagasan dari presiden Gianni Infantino saat ini, yang menggantikan Blatter pada tahun 2016 lalu.