Kamis, 7 Desember 2017, Universitas Airlangga Surabaya dan lembaga Transparency International Indonesia mengadakan seminar yang bertemakan Pemberantasan Korupsi dan Perluasan Integritas Melalui Implementasi Pencegahan dan Pengendalian Konflik Kepentingan. Seminar ini dilaksanakan di Ruang Amerta, Gedung Rektorat Universitas Airlangga LT. 4, Kampus C. Pada kali ini, acara tersebut dihadiri oleh para pemimpin perguruan tinggi akademisi, praktisi, pemerintah, LSM dan mahasiswa.
Pembicara dalam seminar ini terdiri dari 5 orang hebat diantaranya:
Prof. Dr. Mohammad Nasih, S., Mt., Ak., CMA - Rektor Universitas Airlangga
Prof. Tafdil Husni, SE., MBA., Ph.D -- Rektor Universitas Andalas
Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu MA -- Rektor Universitas Hasanuddin
Dadang Trisasongko -- Sekretaris Jendral TI Indonesia
Mr. Dr. Johannes Simon Nan (Erasmus University, Rotterdam)
Bukan hanya itu saja, acara tersebut di keynote speaker langsung oleh Ketua KPK Republik Indonesia yaitu Agus Rahardjo. Dan di moderatori oleh Iqbal Felisiano, SH.,LL.M.
Dari data survey membuktikan bahwa Indonesia masuk dalam 170 Negara Koruptor Terbesar, Â dan Negara kita di kedudukan no 42. Diukur dari sektor publik terdampak korupsi di tingkat Asia Pasifik, polisi lah yang memiliki presentasi tertinggi yaitu sekitar 39 % dan lainnya terdiri dari PNS, politikus,dll.
Menurut salah satu pembicara yaitu pak Dadang Trisasongko berpendapat bahwa para koruptor rata-rata memiliki ilmu yang tinggi dan terdiri dari lulusan perguruan tinggi. Lalu bagaimana pendidikan di Indonesia ? sehingga dapat menciptakan para koruptor-koruptor yang memakan uang rakyat.
Maka dari itu Universitas Airlangga dan TI Indonesia bekerja sama dalam mengadakan seminar ini yang bertujuan untuk pencegahan dan pengendalian konflik kepentingan (PKK) sektor sumber daya manusia dan pusat pelayanan pengadaan di lingkungan perguruan tinggi sebagai alat pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia.