Mohon tunggu...
Titi Sari Banun
Titi Sari Banun Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Guru SD di daerah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menanamkan Rasa Cinta Tanah Air dengan Saguji (Satu Hari Satu Lagu Wajib)

28 September 2022   21:19 Diperbarui: 28 September 2022   21:24 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan didaulat menjadi suatu usaha untuk menciptakan generasi yang lebih baik lagi.

Pada pendidikan dasar, siswa lebih ditekankan pada pendidikan karakter. Di sinilah guru harus mengoptimalkan tugasnya, bukan hanya mengajar melainkan juga mendidik. Hal tersebut sejalan dengan program pemerintah yaitu Penguatan Pendidikan Karakter atau PPK yang terdiri atas 5 nilai utama karakter yaitu religius, nasionalis, gotong royong, integritas, dan mandiri. Program PPK merupakan bentuk penguatan dari program pembentukan karakter sebelumnya, dikeluarkan pada tahun 2010, yang terdiri atas 18 butir nilai karakter (Hendarman, dkk, 2017: 6-7). Salah satu hal yang perlu ditekankan di sini terkait kehidupan bernegara adalah karakter nasionalis yang terdiri atas rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan, dan menghargai kebhinekaan.

Melihat kondisi era milenial seperti saat ini, karakter cinta tanah air harus ditanamkan dan dimiliki oleh seluruh rakyat Indonesia terutama para generasi penerus bangsa. Karakter cinta tanah air harus dimiliki dalam porsi yang tepat. Apabila karakter cinta tanah air rendah, maka yang terjadi adalah sikap apatis terhadap Indonesia. Kurangnya karakter cinta tanah air menjadi ancaman besar bangsa Indonesia karena Indonesia dapat kehilangan kekayaan budaya, kekayaan alam, kekayaan sejarah yang tidak dapat tergantikan serta identitas nasional bangsa yang melekat pada Negara Indonesia. Sebaliknya, apabila karakter cinta tanah air dimiliki secara berlebihan maka akan menumbuhkan chauvinism, yang mana hal ini sangat bertentangan dengan kepribadian bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Oleh karena itu, generasi penerus bangsa harus mendapatkan pendidikan yang dapat menumbuhkan dan memperdalam karakter cinta tanah air dengan kemajemukan dan keberagaman yang ada di Indonesia, mempertebal semangat kebangsaan, dan rasa kesatuan dan persatuan berbangsa dan bernegara.

Faktanya, banyak siswa SD pada zaman sekarang belum bisa menyanyikan lagu wajib nasional Indonesia. Bahkan, ada yang tidak mengetahuinya. Mereka lebih hafal lagu pop modern, dangdut, maupun lagu yang berasal dari luar negeri. Ketika istirahat, banyak dari mereka yang menyenandungkan lagu berlirik dewasa, yang rasanya kurang pantas dinyanyikan oleh anak seusia mereka, terlebih lagi di lingkungan sekolah.

Lagu wajib nasional terdiri atas 7 buah judul lagu. Lagu tersebut meliputi:

  • Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya” Ciptaan W.R Supratman
  • Bagimu Negeri (Kusbini)
  • Maju Tak Gentar (Cornel Simanjuntak)
  • Halo-Halo Bandung (Ismail Marzuki)
  • Rayuan Pulau Kelapa (Ismail Marzuki)
  • Berkibarlah Benderaku (Ibu Soed (Saridjah Niung Bintang Soedibjo)
  • Satu Nusa Satu Bangsa (Liberty Manik).

Kegiatan Melaksanakan SARI SAGUJI (Satu Hari Satu Lagu Wajib) adalah upaya mengenalkan lagu wajib nasional Indonesia yang berjumlah tujuh buah kepada siswa untuk meningkatkan penguasaan siswa dalam menyanyikan lagu wajib nasional. Dalam pelaksanaannya, guru memfasilitasi/ menyediakan teks lagu wajib nasional dan membimbing siswa untuk menyanyikannya. Diharapkan, siswa dapat menghafal, dan nantinya memahami lirik dari masing-masing lagu, sehingga timbul rasa cinta terhadap tanah air.

Ketika kegiatan ini mulai berlangsung, banyak siswa merasa asing dengan lagu-lagu tersebut. Bahkan beberapa siswa tidak hafal dengan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Hal tersebut juga dikarenakan adanya masa pandemi, sehingga tidak ada kegiatan upacara. Menyanyikan lagu wajib ketika pembelajaran daring pun jarang. Setiap pagi hari, setelah berdoa, siswa menyanyikan satu buah lagu wajib nasional secara bergantian. Kini, siswa cenderung menyenandungkan lagu wajib nasional ketika mereka istirahat, atau di waktu senggang.

Berdasarkan hal tersebut, pembiasaan mengenal lagu nasional lainnya perlu digiatkan agar siswa dapat menghafal, dan nantinya memahami lirik dari masing-masing lagu, sehingga timbul rasa cinta terhadap tanah air.

Daftar Pustaka

Hendarman, dkk. 2017. Konsep dan Pedoman Penguatan Pendidikan Karakter Cetakan Kedua. Diunduh dari http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/195003211974121-SUNARYO_KARTADINATA/Konsep%20dan%20Pedoman%20PPK%20Cetakan%20Kedua.pdf pada 26 Oktober 2019 pukul 09.00

Siska Anggraeni. 2020. 7 Lagu Perjuangan Sebagai Lagu Wajib Nasional beserta Liriknya. Diakses dari https://portaljember.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-16786785/7-lagu-perjuangan-sebagai-lagu-wajib-nasional-beserta-liriknya pada 31 Juli 2022 pukul 20.00

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun