Mohon tunggu...
Titik Nur Farikhah
Titik Nur Farikhah Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Menulis adalah bekerja untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Euforia Ramadan Tak Lekang oleh Waktu

12 Mei 2020   14:08 Diperbarui: 12 Mei 2020   14:13 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekelumit Kisah Masa Kecil

Ada sekelumit kisah humor yang masih lekat di ingatan. Waktu itu aku masih kecil jadi puasa masih dalam tahap latihan. Pun tetap ikut makan sahur, meskipun harus nahan rasa kantuk yang amat sangat. Namanya juga anak-anak pastilah suka yang namanya permen cokelat. Aku selalu minta disiapin permen satu itu, istilah sebagai pemancing biar mau latihan puasa.

Pernah atau malah sering ya, karena tak kuat menahan kantuk. Akhirnya masih dalam posisi ngemut permen tertidurlah aku dan pas bangun eh...di mulut masih ada sisa cokelat. Jadilah puasanya batal deh, alias gak jadi puasa. Tapi ya karena anak-anak, tetap saja ibu melatihku untuk menahan lapar. Kadang jam 10 sudah buka puasa terus lanjut puasa lagi hingga dhuhur. Kalau dulu istilahnya puasa manuk. Hehe...begitu kata orang tua. Gak tahu sekarang masih ada gak?

Tempat tarawih kami agak jauh dari rumah, sekitar 100 meterlah. Jadi kalau di kampungku, ada banyak tempat tarawih. Ada khusus tarawih anak-anak putri juga anak laki-laki. Karena kampungku termasuk wilayah selatan maka julukannya Notsel "Notoprajan Selatan." Masing-masing lokasi selalu ada dua tempat untuk putra dan putri tapi kalau lomba sekampung ya jadi satu di masjid. Pokoknya meriah banget Ramadan waktu itu.

Ada yang unik dengan menu habis tarawih, selalu saja suguhannya aneka minuman (red: jaburan). Ada setup jambu, setup nanas, wedang ronde, kelapa muda, es dawet, es cedol, dan minuman lainnya. Jadi kalau mau tarawih selalu bawa gelas yang sudah dinamai. Ada juga tabungan Ramadan. Jadi kami selalu nabung setiap hari dan akan dibagikan saat malam takbiran.

Seperti halnya di tempat lain, sebelum masuk bulan Ramadan sudah dibentuk panitia. Tugasnya selain jadi imam, penceramah, juga ngurusi tabungan, jaburan bahkan ada yang jadi sie keamanan. Jadi kalau pas salat ada yang rame biasanya sama panitia trus dijunjung (tubuhnya diangkat) dipindah ke belakang. Kalau sudah ada kejadian itu biasanya terus jamaahnya tertib.

Ada hal yang paling aku sukai dengan momen tarawih yakni pas ada acara lomba-lomba. Selalu saja setiap ada lomba intern di tempat kami, jamaahnya pasti banyak jadi lombanya meriah. Ada lomba yang Islami seperti hafalan doa-doa, menata huruf hijaiyah, lomba salat, dan lainnya. Ada juga lomba hiburan seperti memasukkan bolpoin di botol, memindahkan kelereng dengan sendok, makan kerupuk, ketajaman mata, termasuk lomba lampion saat takbir keliling di malam takbiran.

Ada satu hal yang masih aku ingat. Ini sebetulnya kelihaian panitia membuat event lomba. Waktu itu lombanya cari donatur. Ingat banget aku sama tetangga sebelah rumah sepakat cari donatur keliling kampung door to door. Semangat banget mulai pagi hingga sore hari kami keliling kampung. 

Dapatnya lumayan banyak. Terus hasilnya disetor ke panitia. Geli juga aku sekarang, kok ada lomba macam begitu ya. Bersyukur sajalah, ternyata kami dapat juara 1 karena hasilnya paling banyak. Tahu gak hadiahnya apa? Waktu itu kami masing-masing dapat satu dos gelas isinya 6 buah. Bahagia banget rasanya. Hehe.... Terus dikasihkan ibu saat sampai rumah. Betapa terharunya beliau.

Dokumen : pribadi
Dokumen : pribadi

Lomba Bergengsi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun