Mohon tunggu...
Tita Salsabila
Tita Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - college student

.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Analisis dan Dampak Perkembangan Transportasi Online dan Delivery Food terhadap Manajemen Waktu dan Keuangan Keluarga

16 Mei 2022   10:14 Diperbarui: 20 Mei 2022   20:35 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu itu sangat berharga dan waktu yang berlalu tidak dapat di ulang lagi. Apapun prioritasnya, manajemen waktu berperan dalam mencapai target atau tujuan yang sudah direncanakan.Pengelolaan keuangan dalam keluarga adalah cara  Begitupun dengan uang harus dikelola dengan cerdas, cermat dan tepat.

Layanan transportasi online banyak memberikan penawaran yang menarik seperti biaya yang lebih murah, kenyamanan dan keamanan yang lebih terjamin,  potongan ongkos kirim, pembayaran dengan dompet digital, transaksi non tunai serta penawaran cashback sehingga konsumen merasa penggunaannya dapat mendukung price saving orientation.

Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, konsumen menemukan informasi dan membeli barang dengan cara yang lebih cepat. Kedua layanan ini juga menjadi solusi untuk keluarga dengan waktu luang yang sedikit agar lebih efisien terutama di masa pandemi seperti saat ini. 

Transportasi online dipayungi oleh Peraturan Menteri Perhubungan No. 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek yang mengatur jenis  pelayanan, pengusahaan, penyelenggaraan angkutan umum dengan aplikasi berbasis teknologi informasi, pengawasan angkutan umum serta peran serta masyarakat dan sanksi administrasi sehingga segala aktivitas transportasi online sudah dirasa legal. 

Sumber: scbao.com
Sumber: scbao.com

Penggunaan layanan delivery food sudah berkembang sejak tahun 2017 akibat dari adanya transportasi online yang meningkat pesat. Kolaborasi layanan transportasi online dan delivery food dapat membantu untuk menjangkau konsumen yang berlokasi jauh dari rumah makan maupun konsumen dengan waktu luang yang sedikit. 

Online delivery food juga memberikan kemudahan bagi konsumen seperti memesan makanan dari restoran yang tempatnya berbeda,  menyediakan informasi yang lebih lengkap, terkini, dan akurat.

 Informasi yang dapat diakses pelanggan berupa alamat restoran, dan pilihan menu, serta pengalaman pelanggan sebelumnya melalui ulasan online dan peringkat online, atau bahkan memantau pesanan. Namun tidak hanya berdampak positif, beberapa sumber menyebutkan kerugian online delivery food dan transportasi online seperti peningkatan biaya, pesanan yang telat diantar, driver yang tersesat, dan pesanan yang keliru.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan narasumber diperoleh hasil bahwa keluarga narasumber memiliki frekuensi penggunaan layanan transportasi online dan delivery food yang cukup tinggi sejak 4 tahun terakhir terutama saat pandemi COVID-19. 

Rata-rata dalam sebulan melakukan delivery food maupun kebutuhan lainnnya sebanyak 16 kali, dikarenakan merasa lebih aman, terjamin, efisien, nyaman, dan praktis. 

Kelebihan lain yang dirasakan tidak perlu mengantri di tempat makanan, dan sering ada promo sehingga biaya yang dikeluarkan lebih terjangkau. Pengeluaran yang digunakan untuk layanan transportasi online dan delivery food dalam keluarga narasumber ini sebanyak 30% dari total pendapatan per bulan sebagai kebutuhan pokok. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun