Ketika Rasulullah, para sahabat kemudian para ulama memberikan contoh ibadah yang terbaik di bulan Ramadhan. Kemudian Allah telah memerintahkan untuk taat kepada Allah dan Rasul. Sehingga ketika Rasulullah menetapkan sesuatu kita hanya diminta untuk sami'na wa atho'na.Â
Maka seharusnya bulan ramadhan ini menjadi latihan kita untuk menjadi pribadi yang diinginkan oleh Allah dan Rasulullah. Mengutip dari salah satu hadits "kalau Rasul membawa sesuatu kepada kalian, maka ambillah. Maka ketika Rasul memerintahkan untuk meninggalkan sesuatu itu maka tinggalkanlah." itulah sebenar-benarnya ittiba' kepada Rasul, tidak ada pilihan."
Sebagai penutup, Ustadzah menutup penyampaian materi dengan dengan ajakan kembali kepada QS al-Baqarah ayat 183 bahwa ibadah dalam bulan ramadhan dilakukan karena Allah SWT. Semata-mata untuk membuat pribadi-pribadi yang bertaqwa. Dan berpesan untuk jangan pernah bosan menjadi pribadi yang bertaqwa.Â
Terus senantiasa menyampaikan islam, menyampaikan kebenaran melalui dakwah, dan ikut berjuang agar penerapan Islam dapat terealisasi dalam kehidupan.
Di akhir sesi acara sebelum host menutup rangkaian agenda ini, host memberikan kesimpulan dari tema acara ini. Bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang membentuk ketaqwaan. Artinya untuk bertaqwa itu butuh perjuangan. Siap untuk berjuang. Bersama-sama, berdakwah, merangkul, dan mengajak hadir dalam majelis ilmu.Â
Dan hal ini dibutuhkan dengan perjuangan, pengorbanan, dan dakwah. Karena hal itu pun yang dilakukan oleh Rasulullah, para sahabat dan ulama. Dan sebuah ketaqwaan itu haruslah dengan penuh totalitas yang menyeluruh, "udkhul fis-silmi kffah."
Wallahu a'lam bishawab