Mohon tunggu...
Tita Rahayu Sulaeman
Tita Rahayu Sulaeman Mohon Tunggu... Lainnya - pengemban dakwah

Ibu Rumah Tangga,

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Menyiapkan Diri Menyambut Medan Perjuangan Ramadhan

28 Februari 2024   17:30 Diperbarui: 28 Februari 2024   17:34 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : dokumentasi pribadi

Dan sejatinya mengapa kita merindukan ramadhan, mengharapkan berjumpa dengan bulan ramadhan ?

Ustadzah memberikan jawabannya, "Karena Allah telah memberikan banyak kemuliaan atau keutamaan di bulan ramadhan. Salah satu bulan yang Allah buka kan pintu ampunan, sebagaimana pintu pintu surga dibukakan, pintu-pintu neraka ditutup, syaitan-syaitan dibelenggu. 

Yang kemudian oleh karena itu, sangat banyak alasan untuk kita ingin bertemu dengan bulan ramadhan. Dalam rangka beribadah supaya sebagaimana kata Allah menjadikan diri kita adalah pribadi yang bertaqwa. Maka ketaqwaan itu harus kita perjuangkan. Bulan Ramadhan merupakan bulan perjuangan. 

Dan jika kita berjuang harus mengikuti teladan Rasulullah SAW, kemudian para sahabat dan ulama. Melihat Rasulullah SAW, para sahabat, bahwa di bulan ramadhan itu rupanya bukan bulan untuk bermalas-malasan. Karena dibulan ramadhan tersebut Rasulullah, para sahabat justru melewati peperangan, tidak lepas dari dakwah islam. Itulah yang harus kita lakukan, persiapkan, dan perjuangkan di bulan ramadhan."

Memasuki sesi tanya jawab, pembawa acara menyampaikan pertanyaan dari beberapa peserta kajian yang bertanya. Salah satu pertanyaannya adalah bahwa di bulan ramadhan kita bisa tunduk terhadap pada apa-apa yang Allah perintahkan. 

Bulan puasa momentum kita bisa menjadi seseorang yang berupaya untuk melakukan pengorbanan dalam perkara-perkara yang tadinya itu boleh, menjadi hal yang tidak boleh dilakukan jika kita sedang berpuasa. Kemudian Bulan yang akan membentuk kita, melatih kita, agar kita bisa kemudian melakukan segala perintah Allah. Walaupun itu adalah perkara yang berat. Yang artinya kita sudah siap dalam sebuah ketaatan, siap menjadi insan yang bertaqwa.


Melihat bagaimana contoh Rasul dan para sahabat ketika mereka di bulan ramadhan, ada beberapa peperangan yang juga dilakukan oleh Rasul di bulan ramadhan. Berarti dalam hal ini, makna puasa bukan hanya menahan diri dari hawa nafsu dan juga dari lapar haus. 

Tetapi disini melihat bagaimana Rasul dan para sahabat itu menunjukkan di bulan puasa, mereka walaupun shaum tetapi siap ketika harus berdakwah, dan juga aktivitas perang. Ibadah shaum bukan hanya nilai spiritual saja, tetapi ada sisi pengorbanan dan sisi dimensi yang lebih luas ke arah kita peduli dengan kondisi umat. Karena apa yang dilakukan Rasul, para sahabat itu untuk izzah Islam dan kaum muslimin.

Dalam hal ini peserta meminta untuk lebih dijelaskan lagi, bahwasanya puasa ini bukanlah hanya nilai spiritual saja, tetapi membentuk sosok muslim yang totalitas, siap melakukan apapun perintah Allah dan siap walaupun dalam kondisi fisik yang tidak seperti biasanya.

Ustadzah menjawab pertanyaan tersebut, "Dalam (Q.S. al-Baqarah [2]: 208)

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu semua ke dalam Islam keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun