Mohon tunggu...
Akhdan Primayuda
Akhdan Primayuda Mohon Tunggu... Mahasiswa

Sebagai seorang yang sering mempertanyakan arti hidup, saya menaruh semuanya dalam tulisan fiksi. Manusia terbatas karena kebebasan orang lain. Namun, manusia memiliki kebebasan dalam berfantasi. Saya hanya tidak mau memendam kebebasan yang tak seharusnya terkekang.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

"Kegagalan" dalam pengertian eksistensial

6 Juli 2025   17:29 Diperbarui: 6 Juli 2025   17:29 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kabarkan untuk semua orang yang baru mengingat semua kesalahan karena karma yang baru saja menimpanya.

"Ini bukanlah karma, melainkan rencana usang yang belum sempat dirasakan dulunya!"

Layaknya para musisi yang membuat lirik lagu tak jujur hanya untuk mendapatkan segmen pasar para pendengar.

"Mereka baru merasakannya saat lagu yang mereka teriaki sehari-hari terasa membosankan."

Walaupun dikelilingi ketenaran yang glamor, pasti ada satu hal yang mengganjal dalam dirinya. Tanpa peduli akan material yang ia dapati.

Jujur, aku sangat kagum melihat musisi tidak terkenal yang mampu menulis sebuah karya hanya untuk peduli akan dirinya. Ia menumpahkan semua tanpa harus mengakar pada pendengar yang merasakan hal yang sama.

Semua akan berjalan pada waktunya. Musisi yang jujur pun akan mendapatkan "karma" nya sendiri. Asalkan itu cukup untuk hidup, maka berkecukupanlah mereka.

"Tangga yang jatuh bukanlah perihal buruk, melainkan petanda jika tangga yang kau pijaki sudah rapuh"

Segeralah ganti tangga baru---yang bisa membuat langkahmu begitu nyaman untuk menggapai ketujuan paling atas.

Langit-langit masih terlalu rendah untuk angkasa yang sangat luas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun