"Dari mana mas?" begitu Sarmina menyapaku yang sedang minum kopi hitam di bawah jalan penyeberangan orang (JPO) pasar Tanah Abang.
Waku itu, sore memperlihatkan senjanya. Toko-toko mulai tutup. Besoknya umat muslim akan merayakan lebaran. Hanya toko di pinggir jalan yang masih buka, namun beberapa mulai berkemas memasukkan barang dagangannya ke dalam karung. Dan, hari itu, pemerintah sudah mengumumkan bahwa esok hari Rabu 5 Juni 2019 diputuskan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriyah.
Hari terakhir Ramadhan, aku tidak puasa. Tujuanku ke pasar Tanah Abang membeli pakaian, baik baju, celana, kolor dan sandal.
Karena nasibku cukup baik, beberapa toko dipinggir - pinggir jalan masih buka. Penjual membanting harga dengan diskon sampai 50 persen.
"Beli-beli. 4 potong Rp100.000," seru penjual kepada para pembeli yang lalu lalang.
Melihat itu aku berhenti.
"5 potong Rp 100.000 bisa enggak?"
"Wah, ini udah murah bang."
"Enggak bisa ya."
"Ya udah bang. Ambil dah, 5 potong 100."
Akhirnya tawar menawar ku berjalan lancar. Semua tujuan ku untuk membeli pakaian sudah dapat semua. Sudah menjadi kebiasaan, kalau ke pasar, akan ada tawar menawar. Sangat berbeda kalau ke mall. Harga sudah ditetapkan.