Mohon tunggu...
Tinta Digital
Tinta Digital Mohon Tunggu... Administrasi - Akun ini saat ini bersifat pribadi dan dimiliki oleh satu orang

Tinta Digital adalah karya asli Kelas Cyber Journalism Mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2015 FISIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin . Semoga menjadi inspirasi buat pembaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bipolar, Gangguan Perubahan Suasana Hati

8 Januari 2019   10:56 Diperbarui: 8 Januari 2019   13:50 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bipolar (Pinterest.com)

Bipolar adalah perubahan pada suasana hati secara ekstrim seseorang dimana terdapat episode berulang antara peningkatan perasaan seseorang disebut dengan mania dan penurunan mood/suasana hati atau depresi.

Saat memasuki peningkatan mood atau mania seseorang akan merasa sangat bersemangat untuk melakukan banyak hal dan terkadang tidak berpikir panjang dalam menentukan suatu hal namun pada penurunan mood atau depresi seseorang akan merasa sangat terpuruk, hal ini sangat membuat pengidapnya merasa sangat terganggu dengan perubahan mood atau suasana hati yang dapat berubah dalam waktu sehari dan terkadang seseorang dapat mengalami mania dan depresi secara bersamaan.

Bipolar dengan tanda pertama yaitu mania dimana perubahan suasana hati terlalu gembira, percaya diri berlebihan, bicara cepat, perilaku agresif, kegiatan fisik meningkat, mengeluarkan uang tanpa perhitungan, meningkatkan dorongan untuk mencapai tujuan, berkurangnya dorongan untuk tidur, keluar dari realitas, gampang terganggu konsentrasi dan sering bolos kerja atau sekolah.

Kedua depresi adalah kebalikan dari mania yaitu terlalu merasakan kesedihan, tanpa harapan atau putus asa, cemas, perasaan bersalah, gangguan tidur, merasa lelah berlebihan, hilangnya minat pada kegiatan yang disukai dan terakhir adanya  keinginan untuk bunuh diri.

Gangguan Bipolar memiliki dua faktor penyebab yaitu dari biologi dan psikososial. Pertama biologi dikarenakan adanya ketidak seimbangan neurotransmitter di otak yang mengatur suasana perasaan dan Faktor Genetik dimana seseorang yang memiliki keluarga dengan riwayat penyakit bipolar.

Kedua Psikososial dimana pola pengasuhan yang penuh dengan tekanan menyebabkan rentanya stress dan daya tahan terhadap stress berkurang, juga peristiwa hidup yang dianggap berat salah satu penyebab adanya stress yang membuat munculnya gangguan bipolar.

Setelah mengetahui tanda-tanda bipolar dan merasa kalau tanda tersebut sama dengan apa yang kita alami maka kita tidak dapat menetapkan sendiri apakah kita seorang bipolar atau tidak hal tersebut hanya dapat di diagnosa oleh psikolog.

Di atas adalah satu video dari akun youtube menjadi manusia tentang perspektif founder Bipolar Care Indonesia, Vindy Ariella yang memberikan pemahamanya tentang bipolar yang juga sekaligus seorang pengidap bipolar. (Putri Rj)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun