Mohon tunggu...
Tinta Digital
Tinta Digital Mohon Tunggu... Akun ini saat ini bersifat pribadi dan dimiliki oleh satu orang

Tinta Digital adalah karya asli Kelas Cyber Journalism Mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2015 FISIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin . Semoga menjadi inspirasi buat pembaca

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Masjid Baangkat, Masjid Tertua di Kota Kandangan

7 Januari 2019   10:14 Diperbarui: 7 Januari 2019   10:40 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak depan Masjid Baangkat/dokpri

Masjid sua'da atau yang lebih dikenal oleh masyarakat Hulu sungai selatan (kandangan) masjid baangkat merupakan salat satu masjid yang tertua yang ada di kota kandangan, Kalimantan selatan. masjid baangkat sendiri berada di jalan simpur, desa wasah hilir, kecamatan simpur. 

Masjid ini di bangun pada tanggal 28 Dzulhijah 1328 H atau tahun 1908 dengan bahan kayu ulin seluruh bangunannya dan belum pernah di renovasi. masjid ini masih asli 100% dengan pertama kali di bangun pada tahun 1908.

Masjid ini dinamakan masjid baangkat atau Bahasa Indonesia (diangkat) karena bentuknya menyerupai rumah panggung dengan lantai dasar yang diangkat dan tidak menyentuh tanah. yang menyababkan masjid ini mempunyai kolong untuk sebagai antisipasi banjir dan serangan hewan buas.

Masjid ini didirikan oleh syeikh h abbas dan syeikh h. m sa'id bin h mayasin. masjid ini memiliki arsitektur yang unik, yang mana kayu-kayunya tidak ada satu pun yang di paku melainkan dengan menggunkan teknik berasuk atau menggunakan pasak. 

Meskipun sudah berusia 100 tahun lebih pasak-pasak ini masih kokoh. karena teknik berasuk ini sangat cocok digunakan pada kayu ulin sehingga semakin tua kayu semakin kuat dan kokoh.

pagar yang tidak menggunakan paku sama sekali/dokpri
pagar yang tidak menggunakan paku sama sekali/dokpri
Bangunan masjid baangkat didirikan di atas tanah wakaf seluas 1047,25 M, tanah wakaf itu sendiri merupakan tanah wakaf dari dua orang dua orang kampung wasah hilir. nama masjid su'ada (baangkat) diambil dari kata sa'id yang mana dari nama seorang pelopor pembangunan masjid ini yang dalam Bahasa arab berarti beruntung.

Dalam bangunan terdapat sebuah bangunan pengimaman yang ratap kuncup bawang dan memiliki ambang pintu  yang berbentuk lengkung  yang penuh dengan pahatan bermotif floralistik. mimbar tersebut dipenuhi dengan hiasan ukiran berupa suluran-suluran, kelompok bunga, kelopak bunga itu terdapat ukiran kaligrafi arab yang bergaya naskhi dan angka 1337 H /1917M (Fajar Ikhsandi)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun