Mohon tunggu...
Melati Novi
Melati Novi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pengamat: Jokowi Bisa Gunakan Kebijakan Populis di Mata Anak Muda

27 Agustus 2018   14:11 Diperbarui: 27 Agustus 2018   14:13 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskusi Forum Berbagi Anak Muda Sumatera Barat di Kubik Koffie, Padang, Jumat (24/8)/dokpri

Perkembangan dunia era digital memperlihatkan semakin meningkatnya partisipasi dan kepemimpinan anak muda di berbagai sektor. Dengan jumlah demografi yang membesar tak bisa dihindari pengaruh dan peran anak muda di Indonesia juga semakin kuat. Hal itu akan terjadi pada pilpres dan pileg 2019 mendatang di mana suara pemilih muda berkisar 40 persen.

Pegiat gerakan kewirausahaan sosial Dimas Oky Nugroho menyatakan, kelimpahan bonus demografi dimana populasi usia produktif yang besar harus bisa digunakan secara optimal menjadi momentum kebangkitan ekonomi dan politik Indonesia.

Dimas yang juga dikenal sebagai pengamat politik ini menyatakan, persepsi dan pemahaman terhadap para calon presiden dan wakil presiden yang bertarung pada Pilpres 2019 di kalangan pemilih muda harus menjadi fokus perhatian Jokowi sebagai capres petahana dan Prabowo sebagai capres penantang.

Persepsi inilah yang nantinya akan menjadi dasar pengambilan keputusan-keputusan politik anak muda saat hendak mencoblos.

"Terdapat sejumlah pertimbangan yang khas anak muda era digital dalam mengambil sebuah keputusan politik untuk memilih calon yang mereka percaya. Faktor persepsi kedekatan, komunikasi dan gaya yang simbolik anak muda kekinian bisa saja menjadi faktor," ujar Dimas selaku doktor politik alumni UNSW Sydney, Australia ini di Padang saat bertemu dengan komunitas-komunitas kreatif Kota Padang, baru-baru ini.

"Namun yang terpenting di mata anak muda sebenarnya adalah faktor ketersediaan kebijakan riil yang pro penguatan pemberdayaan anak muda. Dalam hal produksi kebijakan, jika jeli, Jokowi sebagai petahana memiliki potensi keterpilihan yang lebih besar oleh anak muda", jelas pengamat politik ini kembali.

Dimas memaparkan walaupun Jokowi lebih berpeluang mendapatkan kepercayaan politik dari pemilih muda. Namun ia mengingatkan sosok capres pesaingnya Prabowo dan cawapres Sandiaga Uno memiliki daya tarik pula di mata anak muda.

"Jokowi dapat menggunakan kebijakan yang populis di mata anak muda khususnya di bidang pendidikan, kewirausahaan dan pariwisata serta kelautan. Pendekatan simbolik pencitraan sebaiknya ditinggalkan karena meski dianggap kerap simplifikatif namun generasi milenial era digital ini sesungguhnya memiliki pertimbangan objektif yang bijak dalam melihat kiprah dan ketulusan para calon pemimpin", urai Dimas melanjutkan. 

Pria yang pernah menjadi Staf Khusus Kantor Kepresidenan ini menilai Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu daerah yang cepat tanggap dalam merespon arah zaman dan bonus demografi tersebut selain Jawa Timur. Ia menunjuk terpilihnya sejumlah kepada daerah muda seperti di Kabupaten Dharmasraya dan Kota Padang Panjang baru-baru ini.

Harapannya kepala daerah muda ini harus bisa konsisten membuat kebijakan-kebijakan yang progresif membenahi kualitas pelayanan publik dan memperkuat keterlibatan anak muda dalam proses pelaksanaan pemerintahan kelak.

Peran Anak Muda Untungkan Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun