Mohon tunggu...
Timey Erlely
Timey Erlely Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Hasanuddin

Penulis - Peneliti- Konsultan Pajak dan Keuangan. Kunjungi instagram: timey_erlely

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Najwa Shihab Bersama Mahasiswa di Makassar, Mengapa Indonesia Butuh Anak Muda?

15 Oktober 2022   10:28 Diperbarui: 15 Oktober 2022   10:40 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengalaman sebagai mahasiswa di kampus tidak hanya ditentukan di ruangan kelas. Memang penting kita berada di ruang kelas, tetapi pemimpin bangsa dicetak bukan oleh mereka yang terpenjara di ruang kelas. Kita sebagai mahasiswa bukan hanya calon pencari kerja, tetapi kita juga sebagai calon pemimpin masa depan. Namun, tidak ada pemimpin kalau tidak diasah dan diukur dari kepeduliannya pada sesama.

Kampus harus menjadi sarana bagi kita untuk berkontribusi, berperan, dan berpartisipasi pada sekeliling kita. Inilah yang disebut mahasiswa (maha atas siswa). 

"Sejak tiga tahun lalu, saya bersama dua teman membentuk gerakan yang disebut Indonesia butuh Anak Muda" Ungkap Najwa Shihab dalam Kuliah Umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muslim Indonesia, Makassar (14/10). Najwa Shihab dan timnya telah berupaya menggaungkan gerakan ini dari kampus ke kampus, sekolah ke sekolah, dan dari daerah ke daerah.

Jurnalis yang sering disapa Mbak Nana itu telah membuat list terkait alasan mengapa Indonesia butuh anak muda. Dia berkata "Pasti kalian punya alasan masing-masing, tapi saya juga punya 1000 alasan untuk itu." Pada kesempatan itu, Mbak Nana menyampaikan beberapa alasan kepada ratusan mahasiswa di Makassar mengenai mengapa Indonesia butuh anak muda.

Pertama, karena sejarah Indonesia dibentuk oleh anak muda. Sejarah Indonesia adalah sejarah anak muda. Sebelum Indonesia ada, para pemuda dari berbagai penjuru mengambil sumpah untuk berjuang bersama. Sumpah pemuda ini adalah momentum pergerakan nasionalisme kita sebagai bangsa. Kita juga masih mengingat peristiwa rengasdengklok dan reformasi 98 yang dimulai dengan pergerakan anak muda. Setiap peristiwa penting di Indonesia selalu ada campur tangan anak muda. Tidak lupa juga baru-baru ini, ada peristiwa reformasi di korupsi dan menyebabkan mahasiswa turun ke jalan. Namun, pergerakan anak muda tidak berhenti di sini saja, masih panjang perjuangan anak muda di masa-masa mendatang.

Kedua, cuma anak muda yang mau belajar. Kita tahu bahwa sejak tahun 1945 sampai saat ini, usia Indonesia belum seabad, Indonesia masih terbilang masih muda.  Sebab itu, kita masih perlu belajar dan masih perlu belajar dari bangsa-bangsa lain yang sudah maju. Jadi, bangsa ini butuh orang-orang yang mau belajar, terus mencoba, orang yang tidak takut gagal, orang yang energik untuk terus bangkit dari kegagalan. Semangat itu hanya bisa kita temukan pada pribadi anak muda, jadi kita tahu mengapa Indonesia butuh anak muda.

Ketiga, karena slogan lama nggak berlaku untuk anak muda. Hanya orang tua yang percaya slogan usang. Kita tahu sejarah selama 30 tahun, bangsa kita lupa bagaimana caranya berpikir dan berbicara secara terbuka. Masa itu telah tertutup saat ini, masa ketika generasi diatur untuk harus berdiam, enggan mengambil langkah sendiri, alergi terhadap politik, dan menggantungkan nasib pada pejabat. Kita boleh mengatakan bahwa itu hanya pengalaman masa lalu. Saat ini, kita adalah warga negara yang berdaya, yang berkumpul, dan membentuk barisan bersama, jauh lebih kuat dibandingkan dengan pejabat yang mungkin tidak melakukan apa-apa. Jadi, warga negara yang sadar hak dan kewajiban yang bisa berdaya bersama, ini akan menjadi hal yang sangat kuat. Slogan itu sudah usang, saat itu kita hanya terdiam dan tidak berani berbicara melihat penderitaan orang lain di sekitar kita. Inilah mengapa Indonesia butuh anak muda.

Keempat, karena anak muda sibuk belajar. Anak muda masih punya banyak waktu, kita belum dibebani oleh tanggung jawab yang macam-macam. Semakin tua, semakin banyak urusan dan semakin akan berkompromi. Seperti yang dikatakan oleh Tan Malaka, "Idealisme adalah kemewahan yang hanya dimiliki oleh pemuda." Jadi, ketika masih anak muda kita harus berpegang pada idealisme.

Kelima, karena cuma Anak muda yang tahu teknologi. Anak muda yang tahu cara membuka situs diblokir VPN. Saat ini, siapa yang menguasai teknologi dan menguasai informasi yang berpotensi untuk menguasai dunia. Karena informasi itu kunci dan siapa yang piawai dalam mencari informasi kalau bukan anak muda yang hampir 24 jam tangannya yang tidak pernah lepas dari gawai. Jadi, bisa dikatakan anak muda yang paham teknologi yang dibutuhkan bangsa ini.

Keenam, karena cuma anak muda yang mampu menyelamatkan diri dari ancaman hoax di Grup WhatsApp keluarga. Kita bisa berkata bahwa orang tua seringkali termakan berita hoax. Jadi hanya anak muda yang bisa meluruskan virus dusta yang bertebaran di Grup Whatsapp keluarga dan group lainnya. Justru anak muda yang tahan banting terhadap dusta yang bertebaran di sosial media. Selain itu, Anak muda sekarang ini adalah generasi digital, bagi anak muda kecepatan itu sudah menjadi formalitas bukan kemewahan. Jadi, Indonesia butuh anak muda karena anak muda yang seharusnya menjadi penjaga akal sehat ketika tahu ada virus dusta yang bertebaran.

Ketujuh, karena cuma anak muda yang sadar bahwa perbedaan itu biasa. Hari-hari ini, perbedaan seharusnya dirayakan, perbedaan itu rahmat, dan anak-anak muda terus berlomba-lomba untuk menjadi berbeda, bukan?. Jadi, orang yang masih seksi dengan perbedaan, bisa dikatakan "bukan orang muda", tapi orang kadaluwarsa. Hari-hari ini, kita merayakan perbedaan, kita tidak sensitif, tidak gampang salah paham pada orang yang berbeda suku, berbeda ras, berbeda agama dengan kita, karena "kita semua basudara." Inilah alasan kenapa Indonesia butuh anak muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun