Mohon tunggu...
TilikManyaran
TilikManyaran Mohon Tunggu... KKN STMM Yogyakarta

Tilik Manyaran adalah kelompok KKN Sekolah Tinggi Multimedia Yogyakarta. Kegiatan KKN dilaksanakan di Desa Manyaran, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali dengan mengusung tema 'Ekosistem Digital : Peningkatan SDM dan Literasi Digital Bagi Aparatur Pemerintah Desa dan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Menyelami Rasa dan Cerita dari Tape Ibu Minah

12 Agustus 2025   23:23 Diperbarui: 12 Agustus 2025   23:23 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Minah, Pengusaha Tape Legendaris Khas Manyaran (Sumber: Tilik Manyaran)

Manyaran, Boyolali - Di sudut Desa Manyaran, Boyolali, aroma tape singkong menyambut siapa saja yang melintas. Tape Ibu Minah atau yang sering dikenal dengan Tape Simbah menjadi salah satu kuliner legendaris asal Manyaran. Lebih dari 50 tahun, tangan terampil Bu Minah mengolah singkong jenis Gatotkaca menjadi tape dengan cita rasa manis alami yang memikat. 

Di Dukuh Gares, Dusun Sukorejo, dapur sederhana Bu Minah menjadi saksi lahirnya tape legendaris khas Manyaran. Proses yang dimulai dari mengupas, mengukus, memberikan ragi, hingga membungkus satu per satu dilakukan Bu Minah dengan penuh ketelatenan. Setiap kali produksi, lima kuali singkong diolah selama dua jam, lalu difermentasi alami hingga menghasilkan tape dengan tekstur lembut dan aroma khas yang selalu membuat pelanggan ingin mencoba kembali.

Proses Pembuatan Tape Bu Minah  (Sumber: Tilik Manyaran)
Proses Pembuatan Tape Bu Minah  (Sumber: Tilik Manyaran)

Keistimewaan dari Tape Bu Minah ini masih memiliki tradisi produksi yang utamanya terjadi setiap hari pasaran Jawa yakni Pahing dan Kliwon. Namun, tingginya permintaan konsumen membuat Bu Minah juga memproduksi tape hampir setiap hari agar pelanggan tidak perlu menunggu lama. Tape Bu Minah mulai dari Rp2.000 hingga Rp5.000 per bungkus, menjadikannya makanan tradisional yang tak hanya lezat tetapi juga terjangkau

Setiap pagi, Bu Minah mengantarkan sendiri tape buatannya untuk dijual ke pasar. Bagi banyak orang, membeli tape Bu Minah bukan sekedar menghilangkan rasa lapar di perut, tetapi ada rasa rindu yang terbayarkan di setiap gigitannya. Rasa yang membawa kembali para pelanggan seakan sedang bernostalgia ke masa kecil dan suasana rumah yang hangat

Proses Pembuatan Tape Bu Minah (Sumber: Tilik Manyaran)
Proses Pembuatan Tape Bu Minah (Sumber: Tilik Manyaran)

Tape Bu Minah adalah bukti bahwa kuliner tradisional memiliki kekuatan lebih dari sekedar rasa. Ia menjaga ingatan, menjalin hubungan antar-generasi, dan merawat identitas kuliner unik dari Desa Manyaran. Selama masih ada tangan yang membungkusnya dengan cinta, manisnya tape akan selalu menjadi legenda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun