Memang, di tangan Laiskodat dan Nae Soi ada titik kompromi. Pemerintah menjanjikan tiap kepala keluarga masyarakat adat Pubabu akan mendapatkan lahan kapling bersertifikat seluas 800 meter persegi dan dipekerjakan di pengembangan sapi Besipae.
Tetapi dialog tentang solusi itu belum jelas, masyarakat belum dimintai pendapatnya, dan mereka sudah diminta meninggalkan lokasi. Gara-gara itulah, masyarakat melakukan aksi protes dengan cara yang tidak biasa: kaum ibu melakukan aksi berlelanjang dada.***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!