Mohon tunggu...
TIKA IRMALASARI
TIKA IRMALASARI Mohon Tunggu... mahasiswa

Student of pure mathematics study program University Medan State Writer

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

analisis tindak tutur dalam interaksi pedagang pasar tradisional: membangun hubungan melalui bahasa

25 Maret 2025   08:15 Diperbarui: 25 Maret 2025   08:15 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Pendahuluan
Pasar tradisional bukan cuma tempat buat belanja, tapi juga pusat interaksi sosial yang penuh warna. Setiap transaksi nggak sekadar soal uang dan barang, tapi juga komunikasi yang memperlihatkan budaya dan hubungan sosial yang udah terjalin lama. Nah, salah satu aspek menarik dari komunikasi ini adalah bagaimana pedagang menggunakan tindak tutur untuk membangun hubungan dengan pembeli. Yuk, kita kupas lebih dalam!

Tindak Tutur: Bukan Sekadar Bicara
Tindak tutur adalah bagian dari ilmu pragmatik yang membahas bagaimana ujaran digunakan dalam komunikasi. Dalam transaksi jual beli di pasar, pedagang menggunakan berbagai jenis tindak tutur, di antaranya:

  • Tindak Tutur Representatif: Menyampaikan informasi tentang barang dagangan, misalnya, "Ini sayurnya masih segar, baru datang pagi ini."

  • Tindak Tutur Direktif: Mengajak atau membujuk pembeli, seperti "Ayo, Bu, ambil yang ini, lebih manis!"

  • Tindak Tutur Komisif: Memberikan janji atau jaminan, misalnya "Beli dua kilo, saya kasih harga spesial."

  • Tindak Tutur Ekspresif: Mengungkapkan perasaan, seperti "Makasih ya, semoga rezekinya lancar!"

Setiap jenis tindak tutur ini dipilih berdasarkan situasi, karakter pembeli, dan strategi komunikasi pedagang.

Observasi Langsung: Pasar Tradisional yang Penuh Warna
Penelitian ini dilakukan dengan observasi langsung di dua pasar tradisional. Hasilnya? Ternyata, komunikasi antara pedagang dan pembeli sangat interaktif dan dinamis. Misalnya, di Pasar Pekan Selasa, ada pedagang yang sering berteriak "mare, mare" buat menarik perhatian pembeli. Ada juga yang memakai humor biar suasana lebih cair dan akrab.

Membangun Hubungan Lewat Bahasa
Dari hasil observasi, kita bisa melihat bahwa komunikasi di pasar bukan cuma soal menjual barang, tapi juga membangun hubungan. Pedagang yang menggunakan bahasa yang persuasif dan ekspresif lebih menarik perhatian pembeli. Humor, sapaan akrab, dan cara bicara yang ramah bisa membuat pembeli merasa nyaman dan akhirnya lebih tertarik untuk membeli.

Kesimpulan: Bukan Cuma Transaksi, Tapi Juga Interaksi
Pola komunikasi di pasar tradisional mencerminkan dinamika sosial yang unik. Dengan memahami cara bicara dan tindak tutur yang digunakan, baik pedagang maupun pembeli bisa lebih efektif dalam berkomunikasi. Ini bukan cuma soal mendapatkan harga terbaik, tapi juga tentang membangun kepercayaan dan keakraban.

Saran untuk Pedagang dan Pembeli

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
    Lihat Bahasa Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun