Mohon tunggu...
Tiffany Adristi
Tiffany Adristi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hard work make it easy

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan Inklusifitas pada Masyarakat Luas

25 November 2022   20:49 Diperbarui: 25 November 2022   20:53 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Inklusifitas merupakan mengikutsertakan atau menerima orang lain tanpa mempertimbangkan kekurangan yang dimiliki oleh orang lain. Inklusif juga dapat berarti sebuah pemikiran yang menganggap semua orang memiliki hak yang sama. Saat ini, di Indonesia sedang diupayakan program inklusif dalam masyarakat sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat.

Pada saat ini, tidak dapat kita menutup mata akan maraknya kasus diskriminasi pada masyarakat. Dalam tulisan ini, saya akan membahas diskriminasi pada masyarakat khususnya dalam bidang Pendidikan. Pemerintah telah mengeluarkan peraturan bahwa seluruh warga negara Indonesia wajib mengenyam Pendidikan minimal 9 tahun atau yang biasa dikenal sebagai program wajib belajar. Tetapi masih maraknya kasus perlakuan tidak adil terhadap golongan tertentu yang mirisnya terjadi di kalangan pendidikan.

Education for All, menjadi konsepsi utama dalam mengembangkan Pendidikan yang ada. Melihat dari artinya sendiri, education for all berarti Pendidikan untuk semua. Semua berarti seluruh masyarakat berhak memiliki atau mengikuti Pendidikan, tanpa memandang keterbatasan atau perbedaan yang dimilikinya baik dari segi ekonomi, fisik, sosial, suku, dan hal-hal sebagainya.

Diskriminasi atau perlakuan adil di sini merujuk kepada pelayanan yang berbeda terhadap individu tertentu. Perbedaan ini juga merujuk kepada kualitas Pendidikan yang tidak sama antar sekolah baik di perkotaan maupun daerah terpencil. Seharusnya untuk mengembangkan sumber daya manusia, yang paling utama adalah dibutuhkannya Pendidikan yang kualitasnya baik dari segi mana pun tanpa adanya perbedaan antara kota dan daerah terpencil. Padahal, Pendidikan dapat dimanfaatkan sebagai komponen perubahan dunia menjadi lebih baik dan juga sebagai sarana dalam menyampaikan pesan keadilan sosial. Program pendidikan  inklusi menjadi salah satu solusi utama dalam menumpas perbedaan yang ada pada saat ini.

Pendidikan inklusi menurut Tarmansyah (2009: 75), memiliki arti Pendidikan atau sekolah yang mewadahi semua murid dalam kelas yang sama. Marriam D Skrdjen (2008: 136), juga mengatakan bahwa tujuan Pendidikan inklusi adalah membangun sikap menghargai dan menumbuhkan loyalitas pada setiap individu. Disebutkan dalam Permendiknas No.70 Tahun 2009 pasal 1 bahwa Pendidikan inklusi adalah "sistem penyelenggaraan Pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti Pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan Pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya."

Singkatnya, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan inklusi merupakan sebuah program Pendidikan untuk seluruh peserta didik tanpa memandang bulu dari segi mana pun, semua peserta didik dapat mengikuti pembelajaran pada umumnya tanpa adanya perbedaan.


Namun, pada kenyataannya Pendidikan yang ada di Indonesia masih bersifat eksklusif bukan inklusif seperti program yang digadang-gadangkan. Masih banyak ketimpangan yang terjadi antar sekolah baik dari segi kualitas pendidik, sarana dan prasarana, dan sulitnya akses untuk menuju Pendidikan tersebut. Meskipun terdapat antusias yang banyak dari sekolah-sekolah terhadap program ini, namun kenyataan di lapangan masih jauh berbeda dengan yang diharapkan.

Melihat dari kasus yang terjadi saat ini di Indonesia, seharusnya pemerintah lebih menekankan program yang telah dirancang tersebut depan penuh persiapan dan kesiapan. Demi sebuah kelancaran, diperlukan perancangan yang matang. Perencanaan yang matang ini dapat berupa membangun kemudahan akses menuju Pendidikan, meratakan kualitas tenaga pendidik, membangun fasilitas yang memadai untuk semua sekolah. Tentunya rancangan tersebut memiliki program yang besar, tetapi demi mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas hal tersebut dapat dipertimbangkan, karena Pendidikan merupakan hal utama untuk memajukan negeri ini.

Untuk melancarkan program inklusi ini, tidak hanya dari pihak pemerintah saja yang harus berkontribusi, tetapi dari pihak masyarakat juga harus ikut andil dalam penyelenggaraan program tersebut. Masyarakat perlu menanamkan pemikiran dan kesadaran bahwa Pendidikan itu penting untuk seseorang. Dengan adanya program Pendidikan inklusi, tentunya ini merupakan sebuah kesempatan untuk masyarakat agar bisa menuntut Pendidikan yang baik untuk setiap individu.

Implementasi program Pendidikan inklusi ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menjalankan moto education for all dan juga untuk membantu peningkatan kualitas Pendidikan untuk masyarakat tanpa adanya perbedaan.

Implementasi program Pendidikan inklusi yang ada di Indonesia memerlukan peninjauan yang menyeluruh agar dapat mengetahui apakah program tersebut sudah berjalan dengan baik atau belum sesuai dengan tujuan utamanya. Berdasarkan hasil penelitian Tarnoto 92016), permasalahan yang timbul dalam implementasi program Pendidikan inklusi adalah guru, siswa, orang tua, sekolah, masyarakat, pemerintah, dan kurangnya prasarana pendukung. Hal tersebut membuat program Pendidikan inklusi ini tidak berjalan dengan semestinya yang telah ditetapkan pada peraturan program Pendidikan inklusi. Masih banyak terdapat hal-hal yang melenceng dari yang seharusnya.

Kesimpulan yang di dapatkan dari pernyataan-pernyataan di atas adalah perlunya perwujudan program inklusfitas dalam berbagai aspek di kehidupan masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial, dan Pendidikan. Pendidikan menjadi tujuan utama dalam program inklusifitas. Pemerintah telah berupaya untuk menumpas adanya perbedaan Pendidikan yang di dapatkan oleh masyarakat. Tetapi tentunya hal tersebut belum berjalan dengan semestinya, masih banyak hal-hal yang haus ditinjau ulang untuk melancarkan program tersebut.

Pada akhirnya, sebaiknya pemerintah meninjau ulang terkait kebijakan yang akan dilaksanakan, perencanaan program dan anggaran biaya juga harus dilakukan dengan baik demi menjaga kelangsungan program tersebut. Pihak masyarakat juga harus mendukung program yang telah diupayakan pemerintah mulai dari mengikuti program wajib belajar selama 9 tahun. Besar harapan jika program Pendidikan inklusi berjalan dengan lancar kesejahteraan masyarakat di Indonesia lambat laun akan meningkat dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap bersaing di era-era selanjutnya. Sumber daya manusia tersebut diharapkan dapat memajukan Indonesia melalu berbagai inovasi yang dikembangkan.

Referensi:

Arlina. (2016). Evaluasi Program Pendidikan Inklusi Di SMK Negeri 6 Padang. Tingkap, 1-11.

Darma , I. P., & Rusyidi, B. (2015). Pelaksanaan Sekolah Inklusi di Indonesia. Prosiding Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, 223-227.

Firdaus, Sulfasyah, & Nur, H. (2018). Diskriminasi Pendidikan Masyarakat Terpencil. Journal Sociology of Education, 33-43.

Hasanah, U., Kurniasih, N., & Kurniawati, I. (2019). Mengelaborasi Education For All Dengan Pendidikan Inklusi Dalam Menumbangkan Hegemoni Diskriminasi Pendidikan. Indonesian Journal of Early Childhood Issues, 1-12.

Munajah, R., Marini, A., & Sumantri, M. S. (2021). Implementasi Kebijakan Pendidikan Inklusi di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 1183-1190.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun