Mohon tunggu...
Tias  Anggraini
Tias Anggraini Mohon Tunggu... Lainnya - Aku Kamu dan Dia

Berkarya tebarkan Inspirasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bagaimana Hubunganmu Dengannya?

22 Desember 2021   08:30 Diperbarui: 22 Desember 2021   08:41 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalammualaikum semuanya semoga sehat selalu ya :)

Bagaiamana keadaannya ? semoga baik-baik saja ya. Semoga diberikan kesehatan dan kemudahan dalam belajar. 

Hari ini kita akan membahas tentang keterampilan dalam menjalin hubungan terhadap seseorang. Sebelum kita masuk pembahasan kita ingat-ingat dulu yuk ! masa-masa di sekolah. Ketika kita di kelas bagaimana hubungan kalian dengan teman-teman ? Biasanya terjadi pertengkaran atau damai-damai saja ? Pasti gak selamanya ritme kehidupan selalu datar, pasti ada grafiknya. Oleh karena itu, kita harus tahu bagaimana caranya sih, membangun hubungan yang baik khususnya guru dengan murid. 

Ditambah lagi sekarang sekolah menjadi berbasis teknologi. Semenjak covid ini, sekolah menjadi online. Lantas bagaimana caranya agar proses pembelajaran tetap berjalan, walaupun hanya menatap layar saja. Ada satu cara yang sangat mudah yakni dengan melibatkan mereka dan membuat mereka merasa terlibat dan hampir seolah-olah kita sedang membuat waktu pertunjukkan dan cerita. Karena kita tidak di depan satu sama lain dan kita tidak berada di ruang kelas lagi. Siswa belum tentu dapat berbagi dengan teman dan siswa lain apa-apa telah terjadi pada mereka. Bagaimana perasaan mereka dan sebagai guru kita harus benar-benar kreatif tentang bagaimana kita mengatur kesempatan di luar pembelajaran. Dimana siswa hanya dapat berbagi dan mereka dapat menjadi diri mereka sendiri. Jadi salah satu cara yang tepat dan sederhana adalah dengan meminta mereka berbagi  berbagai gambar dari apa yang sedang terjadi. Kita tahu bahwa siswa selalu menggunakan gawai dan selalu memfoto sesuatu. Jadi, mungkin hanya membuat hampir seperti buletin digital. Hal ini memungkinkan siswa untuk benar-benar memposting vidio kecil tentang diri mereka sendiri. Mungkin menyanyi, akting, atau hanya memposting gambar. 

Sebelum membahas lebih lanjut, perlu diketahui hal ini sering disebut dengan relationship skill yakni keterampilan hubungan. Jadi apa sih, relationship itu ? Relationship skill adalah  kemampuan untuk membangun dan memelihara hubungan yang sehat dan mendukung. Dan untuk secara efektif menavigasi pengaturan dengan individu dan kelompok yang beragam. Sehingga untuk siswa dan orang dewasa ini termasuk kapasitas untuk berkomunikasi dengan jelas, mendengarkan secara aktif, bekerja sama, berkerja secara kolaboratif untuk memecahkan masalah dan menegosiasikan konflik secara konstruktif, menavigasi pengaturan dengan tuntutan peluang sosial dan budaya yang berbeda memberikan kepemimpinan  dan mencari atau menawarkan bantuan ketika diperlukan pembelajaran. Sosial dan emosional dimulai dari rumah, orang tua dan keluarga adalah mitra penting dalam membantu anak-anak untuk mengembangkan sosial emosional. Mereka dapat mencontohkan jenis keterampilan sikap dan perilaku yang kami ingin semua siswa kuasai.

Orang tua dan guru dapat bertukar pikiran dengn anak-anak mereka tentang cara-cara kreatif untuk tetap terhubung dengan teman sebaya melalui teknologi atau berkolaborasi dalam proyek selain komunitas organisasi yang bekerja sama langsung dengan sekolah. Mewarkan kesempatan kepada siswa untuk mempraktikan keterampilan hubungan yang mereka pelajari di rumah sepanjang hari. 

Kemampuan dalam berhubungan dengan orang lain ini akan menjadikan anak berhasil di masa depannya. Anak akan mudah diterima di tempat kerja menjadi pemimpin dan mencapai kebahagiaan jangka panjang. Kesuksesan masa depan kita dapat kita raih dengan cara kita mengenal diri sendiri kemudian mampu memahami kondisi seseorang. Sehingga ketika kita telah masuk dalam lingkungan sosial maka yang harus diperhatikan bagaimana kita menyikapi kondisi sekitar. 

Sebagai pendidik kita bisa mengajak anak berbicara, melontarkan sebuah pertanyaan seperti, mengapa kamu tidak setuju ? mengapa kamu setuju ? bagaimana kamu menghormati dan memberi  pendapat atau tanggapan ? bagaimana kamu mengambil peran aktif dalam proyek kelompok. Jadi kadang-kadang sebelum kamu benar-benar melibatkan anak-anak dengan kelompok. 

Kamu berbicara tentang,"Apa yang anda lakukan jika satu orang melakukan lebih dari bagian pekerjaan mereka ? " 

" Bagaimana kamu akan merespon ketika satu orang tampaknya tidak berkontribusi."

"Apa peran yang kita miliki, sebagai bagian dari grup ini ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun