Ingin film baru dan bagus dan beda dari yang lain? Makanya jangan lupa nonton film Ati Raja yang merupakan karya sutradara Makassar dan juga seorang budayawan yakni Shaifuddin Bahrum. Ati Raja sendiri mengisahkan kehidupan Ho Eng Dji, seorang peranakan Tionghoa, Bugis, Makassar. Ia sangat banyak membuat karya dan terkenal.
"Tapi, kesuksesannya di dunia musik tidak semulus kehidupannya. Hampir semua karyanya diberangus oleh pencabutan hak cipta lalu menjadikannya karya NN (No Name) sampai saat ini, " papar Ancu yang juga seorang produser pelaksana film tersebut.
Film Ati Raja adalah film biografi seorang seniman  Ho Eng Dji. Ia adalah seorang penyair dan musisi Makassar yang lahir di Kassi Kebo tahun 1906 dan wafat 1960 di Makassar. Dengan latar budaya kehidupan kaum Tionghoa peranakan yang hidup bergaul dengan harmonis dengan masyarakat Makassar.
Pada usia belia Baba Tjoi nama panggilan Ho Eng Dji  sempat mengenyam pendidikan rendah di sekolah partikelir milik orang melayu ince bau sandi di makassar. Di sekolah itu dia mengenal sastra melayu dan sastra Makassar serta belajar menulis lontara dan bahasa Makassar.
Ketika Baba Tjoi  menginjak usia remaja, ia menunjukkan bakat musik yang luar biasa bahkan ia mempopulerkan syair-syairnya melalui nyanyian dan musik daerah Makassar.
 Ho Eng Dji sempat diundang ke Istana Negara pada tahun 1950-an oleh Presiden Soekarno sebagai bentuk apresiasi atas kiprah HED lewat seni, membangun kerukunan umat beragama, bermasyarakat, dan berbangsa.
Sebagai bentuk apresiasi kepada seniman-seniman yang kadang terpinggirkan oleh pencatatan sejarah, film Ati Raja ini mencoba mengapresiasinya lewat film yang akan tayang di bioskop 7 November mendatang.