Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Manis Selama Ngeblog 7 Tahun di Kompasiana

22 Oktober 2022   07:35 Diperbarui: 22 Oktober 2022   07:41 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nangkring bersama PALYJA-Kompasiana (Dok. Kompasiana)

Bagi saya, Kompasiana bukan sekedar platform. Kalau hanya sekedar platform, di dunia maya banyak sekali saya temukan platform menulis. Bahkan platform tersebut menawarkan berbagai keunikannya. 

Ternyata, tidak satu pun dari platform tersebut yang berhasil menambatkan hati saya sekuat Kompasiana.

Memangnya, ada apa dengan Kompasiana?

Kalau saya coba analogikan, maka Kompasiana itu ibarat tungku perapian di daerah yang suhunya sangat dingin. Kog bisa iya?

Saya jadi teringat pernah tinggal di sebuah daerah yang sangat dingin. Pangaribuan, Tapanuli Utara. Saking dinginnya, minyak goreng pun akan membeku.

Karena suhunya sangat dingin, di rumah tempat kami tinggal saat itu, ada sebuah tungku perapian. Kalau menjelang sore atau malam hari, kami sekeluarga akan mendekat pada tungku perapian yang sudah menyala. Tujuannya, agar tubuh tetap hangat. Kalau tidak, maka tubuh pun akan terasa dingin. Menggigil. Siapa yang tahan?

Kompasiana juga demikian.

Kalau saya semakin mendekat atau merapat dengan Kompasiana, maka semangat saya pun menjadi hangat. Semangat yang hangat itu pun akan menggerakkan saya untuk terus menulis. Ide-ide untuk menulis pun berseliweran. Tetapi kalau mulai menjauh dari Kompasiana, semangat menulis menjadi dingin dan semakin pudar.

Harus saya akui, sebelum bergabung dengan Kompasiana, tepatnya 29 April 2015 lalu, saya kurang produktif menulis. Tetapi setelah bergabung dengan Kompasiana, maka lambat laun saya semakin gencar dan lancar menulis.

Tentu ada banyak alasan mengapa setelah saya bergabung dengan Kompasiana, saya memakin gencar dan lancar menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun