Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Benarkah Usia 25 Tahun, Masuk Tahap Quarter Life Crisis?

14 Mei 2021   23:05 Diperbarui: 15 Mei 2021   00:08 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kompasiana

Nah, dapat saya simpulkan, bahwa apa yang sudah kita tekuni sebelum usia 25 tahun, bahkan setelah memasuki usia tersebut, harus benar-benar dilakoni dengan sungguh-sungguh. Bukan tidak mungkin itu merupakan panggilan hidup kita, passion, atau apalah namanya.

Tentu cara seperti itu merupakan cara yang dapat kita lakukan untuk mahir dalam satu bidang pekerjaan kelak. Sehingga ketika memasuki usia 25 tahun kita sudah memiliki pegangan, baik dalam hal pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman.

Jangan setelah 25 tahun baru mulai memikirkan pekerjaan apa yang ingin saya lakukan di masa depan. Sesungguhnya masa depan kita telah dirajut selagi kita masih sekolah dan ketika duduk di perguruan tinggi.

Mempersiapkan diri sedini mungkin, baik dari segi pengetahuan, keterampilan dan pengalaman, akan menyelamatkan diri dari krisis kekhawatiran dan kebigungan ketika sudah memasuki usia 25 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun