Jangan berhenti belajar, walau sedang pandemi. Justru gunakan belajar sekarang ini secara mandiri dan menjadi pembelajar sejati. (Presiden RI, Ir. Joko Widodo)
Bagi yang menyaksikan siniar (podcast) Mas Menteri (Nadiem Awwar Makarim) bersama Bapak Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo pasti menemukan kutipan di atas.
Dalam siniar tersebut juga, sangat jelas disampaikan oleh Bapak Presiden alasan kita tidak boleh berhenti belajar.
"Ilmu dari sekolah atau dari kampus itu bisa menjadi usang, menjadi jadul. Tapi kalau selalu belajar sepanjang jaman, ini akan terus bisa relevan. Artinya memang kita harus terus belajar."
Saya sangat sependapat dengan hal tersebut. Bahkan saya sendiri merasakan apa yang saya pelajari masa sekolah dan kuliah dulu, banyak ilmu dan pengetahuan yang tidak relevan dengan kondisi saat ini.
Pertanyaannya, apakah yang ilmu dan pengetahuan yang dulu pernah kita terima berarti sia-sia?
Tentu tidak. Jangan pernah kita menyesali pembelajaran di masa lalu, sebab kita ada sekarang adalah bagian proses dari masa lalu, termasuk apa yang kita pelajari saat itu.
Tetapi akan menjadi sia-sia kalau setiap pembelajaran yang pernah kita peroleh di masa lalu kita tidak selalu kita "update". Kita akan tertinggal dan ilmu pengetahuan yang kita miliki tidak akan relevan.
Oleh karena itu, masa pandemi seperti sekarang, adalah waktu yang tepat untuk banyak belajar dan terus belajar. Di saat kita sedang banyak beraktivitas di rumah. Bukankah kesempatan belajar saat ini sudah semakin terbuka luas? Bukan saja dari buku kita bisa belajar, tetapi dari gadget yang kita miliki. Sebab di gadget yang ada di tangan kita, ada banyak tawaran tentang pembelajaran. Sekarang tinggal pintar-pintar kita saja menyiasati ilmu dan pengetahun yang kita butuhkan.
Satu hal yang tidak kalah menarik, ketika duduk dan merenung serta ketika berinteraksi dengan anggota keluarga pun, banyak hal yang bisa dipelajari. Bukan begitu?