Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Penulis pun Perlu "MCU"

30 Maret 2018   22:46 Diperbarui: 30 Maret 2018   22:51 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Bisa saja pada tahapan ini seorang penulis merenungkan kembali motivasi dan alasannya untuk menulis, apakah melenceng atau tidak. Atau masih berada pada koridor yang tepat. Kembali menajamkan visi atau impian, apakah masih seperti sediakala atau ada perubahan. Membuat strategi baru untuk mewujudkan target yang belum tercapai,  hingga pada alasan penyebab kegagalan (jika mengalami kegagakan).

Alangkah baiknya jika bagian refleksi diri ini dituliskan dalam sebuah catatan agar mudah diingat kembali.

2. Konsultasi dengan Penulis Senior

Barangkali berdiskusi dengan para penulis senior merupakan cara yang baik untuk memeroleh masukan demi mempertahankan dan meningkatkan kualitas diri. Baik itu dari gaya penulisan kita, apakah masih relevan atau tidak dengan situasi sekarang, apakah ide-ide dalam tulisan kita masih bisa tersampaikan dengan baik dan tepat sasaran, hingga belajar seluk beluk perkembangan kepenulisan di era digital dan internet seperti sekarang.

Intinya jangan pernah menganggap diri sudah hebat. Selalu memelira kerendagan hati. Sebab di atas langit, masih ada langit.

3. Memperhatikan Asupan Makanan Sehat

Bagi seorang penulis, baik pemula atau yang berpengalaman, buku atau bacaan lainnya adalah makanan sehari-hari untuk mendukung energi dalam menulis.

Jadi ketika sudah menjadi penulis yang matang pun, bukan berarti berhenti membaca. Hanya mungkin mengingat kesibukan yang semakin tinggi, maka perlu semakin bijak untuk menentukan bahan bacaan. Fokus pada tujuan.

4. Tetap Berlatih

Petinju kelas berat sekalipun ternyata masih perlu berlatih. Begitu juga seorang penulis. Agar kemampuan menulisnya juga tetap dinamis dan tetap berkualitas, maka disiplin dan konsistensi menulis perlu dipertahankan.

Sekali berhenti berlatih, maka pendatang baru akan segera memotong jalan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun